REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Warga korban banjir yang berada pada empat kelurahan di Kota Bandarlampung mulai terserang penyakit dua hari usai terjadi bencana di wilayah tersebut.
"Untuk sementara ini penyakit yang dominan menjangkiti warga korban banjir itu yakni diare dan juga gatal-gatal akibat banjir," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung dr Edwin Rusli, di Bandarlampung, Kamis (17/3).
Dinkes Bandarlampung telah mendirikan posko kesehatan bergabung dengan Kodim 0410/Bandarlampung yang telah mendirikan posko di Kelurahan Kuripan.
Masyarakat korban banjir itu juga diimbau agar segera melakukan pemeriksaan kesehatan terutama yang kulitnya sudah berwarna kemerahan, dengan pelayanan di puskesmas tidak diberlakukan keharusan menunjukkan kartu keluarga (KK) atau juga KTP.
"Kalau mau periksa di puskesmas cukup hanya bilang korban banjir maka akan segera ditangani, tidak harus menunjukkan KTP dan KK," kata dia pula.
Pada setiap posko kesehatan itu dijaga dua perawat, namun jika korban banjir kondisi penyakitnya tidak bisa ditangani akan langsung dilakukan rujukan ke rumah sakit terdekat.
Baharudin (43), warga Kelurahan Pesawahan Kecamatan Telukbetung Selatan mengatakan, usai membersihkan lumpur yang masuk ke dalam rumah kulitnya yang semula berwarna merah dan lama kelamaan menjadi gatal-gatal. "Saya mulai gatal-gatal sore ini mas, pada siang hari tadi belum terasa," kata dia.
Hal yang sama dialami Sukimin yang juga mengalami gatal-gatal dan belum melakukan pemeriksaan di posko kesehatan setempat. "Saya belum melakukan pemeriksaan di posko kesehatan," kata dia.
Sejak hari kedua usai banjir, sudah mulai banyak bantuan baik dari pemerintah maupun swasta berdatangan.
Pada Selasa (15/3), ratusan rumah warga dari empat kelurahan yakni Kelurahan Pesawahan, Kelurahan Gedung Pakuon di Kecamatan Telukbetung Selatan, Kelurahan Kota Karang di Kecamatan Telukbetung Timur, Kelurahan Kuripan di Kecamatan Telukbetung Barat terendam banjir
Air yang meluap menembus beronjong yang sudah dibangun, sehingga secara spontan warga yang tengah berada di rumah berhamburan keluar meskipun sedang hujan deras.