REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi Parta Amanat Nasional (PAN) Tjatur Sapto Edy meminta pemerintah memperbaiki cara pandang penanganan terorisme di Indonesia. Menurut Anggota DPR RI Komisi III ini, gerakan terorisme sebenarnya lebih pada latarbelakang politik.
"Jadi bukan dari paham atau agama tertentu," kata dia kepada Republika.co.id, Kamis (17/3). Seperti ISIS yang muncul karena ketidakpuasan atas dominasi politik dan militer barat di wilayah Timur Tengah. Begitupula di negara lain.
"Lihatlah gerakan teroris IRA di Irlandia Utara, LTTE di India, teroris di Assam India itu semua menandakan tdk ada hubungan dengan agama," ujarnya. Tjatur menegaskan mereka yang melakukan teror atas nama agama itu merupakan penafsiran yang keliru.
Di sisi lain, pihak-pihak yang mengaggap Islam sebagai sumber ajaran kekerasan tidak memahami pesan Alquran yang menekankan perdamaian.
"Barang siapa yang membunuh manusia, padahal ia tidak melakukan kerusakan di muka bumi dan tidak melakukan pembunuhan, sama halnya dia telah membunuh seluruh jiwa manusia. Dan barang siapa menyelamatkan satu jiwa, maka seakan-akan dia menyelamatkan seluruh jiwa manusia," katanya.
Baca juga, TIto Karnavian Siapkan fokus baru cegas terorisme.