REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Panglima Angkatan Udara Rusia Viktor Bondarev mengatakan pihaknya akan melakukan penarikan sebagian besar pasukannya di Suriah. Proses tersebut, lanjutnya, akan dituntaskan dalam kurun waktu dua hari mendatang.
Pengumuman tersebut disambut baik oleh pihak oposisi Suriah. Menurut mereka, penarikan pasukan Rusia akan memberikan ketenangan dan menekan pemerintah Suriah untuk terbuka dalam melakukan dialog.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir menilai keputusan Rusia tersebu sebagai langkah positif. "Saya berharap hal itu akan memaksan Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk membuat konsesi," ujar Jubeir, seperti dilaporkan situs Alarabiya, Kamis (17/3).
Intervensi militer Rusia pada September 2015 lalu, telah mengubah gelombang perang mendukung Assad terhadap pejuang pemberontak. Terutama mereka yang dibantu oleh perlengkapan militer asing, termasuk rudak anti-tank buatan Amerika Serikat.