REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kemacetan panjang terjadi akibat kecelakaan beruntun yang melibatkan empat kendaraan di Tol Cikunir kilometer 10 arah Cawang pada Jumat (18/3). Kecelakaan terjadi sekitar pukul 04.00 WIB pagi tadi. Arus lalu lintas di sekitar lokasi kejadian mengalami kepadatan hingga kilometer 17 Tol Cikunir arah Cawang.
"Kemacetan saat ini cukup panjang sampai di Bekasi Timur kurang lebih kilometer 17. Sementara, kecelakaan terjadi di tol kilometer 10," kata Kasat Lantas Polresta Bekasi Kota, Kompol Bayu Pratama Gubunagi, kepada Republika.co.id Jumat (18/3).
Ia mengatakan, kemacetan saat ini telah mengular sekitar tujuh kilometer. Pihaknya berusaha meminimalisir kepadatan dengan memanfaatkan tiga lajur jalan lain.
Lokasi kecelakaan berada di lajur paling kanan dekat pagar pembatas. Mengingat kondisi tol ada empat lajur, tiga lajur masih bisa digunakan oleh para pengendara. Tiga lajur bisa dilalui dengan kecepatan rendah sekitar lima hingga sepuluh km per jam menjelang ke lokasi karena sedang proses evakuasi.
Foto yang diunggah di twitter TMC Polda Metro Jaya menunjukkan kepadatan volume kendaraan di tol arah Cawang. "Untuk para pengguna jalan, sementara ini harap bersabar karena sedang ditangani petugas untuk proses evakuasi dan olah TKP," ucap Kompol Bayu. Evakuasi telah dilakukan oleh petugas sejak pukul 05.30 WIB.
Tabrakan beruntun di Tol Cikunir ini melibatkan empat kendaraan, yaitu truk trailer H 1853 EH, bus Budiman Z 7740 HD, bus Budiman Z 7619 HC dan mobil Toyota Avanza B 1660 CFS.
Kronologi singkatnya, Kompol Bayu mengatakan, mobil trailer pecah ban di lajur paling kanan, kemudian ditabrak dari belakang oleh bus Budiman, kemudian ditabrak lagi oleh bus Budiman, dan terakhir oleh mobil Avanza.
Tiga orang meninggal dunia, empat luka berat, dan empat lainnya luka ringan dalam kejadian ini. Jumlah korban masih bisa terus berubah karena proses evakuasi tengah diupayakan. Korban luka dilarikan ke RS Al Multazam, Jatimulya, Bekasi Timur. Sedangkan korban tewas dibawa ke RSUD Kota Bekasi. Identitas korban masih dalam proses pendataan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika