REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris, ER (52 tahun) sempat meminta damai korban, NS (14). Permintaan damai tersebut, lantaran ER takut akan dipecat dari sekolah tempatnya mengajar.
Ayah korban, Samsi (40) mengatakan, ER sempat meminta anaknya untuk menarik laporannya di Polres Metro Jakarta Selatan. ER mengaku dirinya memiliki anak-anak yang masih harus dihidupinya sehingga meminta jalur damai pada NS.
"Katanya, kamu pikirkan, saya ada keluarga, gimana nasib anak-anak saya, gimana kalau bapak kamu melapor lalu karir PNS-nya dicabut," ujar Samsi, Kamis (18/3). Setelah anaknya menceritakan permintaan damai guru tersebut, Samsi mengaku menolaknya. Samsi khawatir, ER akan mengulangi lagi perbuatannya pada siswi lain.
Samsi membocorkan sebelum menimpa anaknya, ternyata sudah ada lima korban lainya. Korban tersebut, kata dia berdasarkan informasi yang diterima berujung pada perdamaian."Maknanya saya sedang mencari korban sebelumnya itu," ujar Samsi.
Saat ditanyakan tanggapan dari pihak sekolah, Samsi mengaku saat ini kepala sekolah SMPN 3 baru diganti. Namun untuk korban-korban sebelumnya dan kepala sekolah sebelumnya Samsi menduga tentu mengetahui ada tindakan tak senonoh tersebut di sekolahan. (Baca: Siswi Korban Pencabulan Sering Mengigau).