Jumat 18 Mar 2016 08:36 WIB

Permintaan Komoditas Pala Sulut dari Eropa Melonjak

Buah Pala (ilustrasi)
Foto: wordpress.com
Buah Pala (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Permintaan komoditas pala dan turunannya dari negara-negara bagian di Eropa sangat tinggi. Salah satu daerah yang mengalami lonjakan permintaan adalah Sulawesi Utara (Sulut). "Pada Februari 2016 komoditas pala paling banyak diekspor ke Belanda dan Italia," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut T Hasudungan Siregar di Manado, Jumat (18/3).

Dia mengatakan biji pala yang diekspor ke Belanda sebanyak 12,45 ton. Ekspor tersebut mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 136.455 dolar Amerika Serikat (AS).

Dia menyebutkan devisa yang berhasil dihimpun dari ekspor biji pala ke Italia sebanyak 7,36 ton dengan nilai 57.697 dolar AS. Sedangkan untuk fuli pala yang diekspor ke Italia sebanyak tiga ton dan mampu menghasilkan devisa sebesar 39.750 dolat AS.

Hasudungan mengatakan, pengiriman fuli pala ke Belanda sebanyak dua kali dalam sebulan. Dengan total volume sebanyak 23,65 ton dan mampu menghasilkan devisa sebesar 255.945 dolar AS. Komoditas pala daerah ini bukan hanya diminati Belanda dan Italia, tetapi juga ke sejumlah negara di Eropa sampai ke Afrika. "Ini menunjukkan mutu komoditas pala daerah ini cukup baik," katanya.

Ia menambahkan, pala Sulut yang banyak diekspor ke Eropa, Amerika, dan Afrika tersebut berasal dari Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang dan Biaro (Sitaro). Pemerintah, kata dia, akan berusaha memfasilitasi dan memberikan bantuan kepada pengekspor Sulut agar semakin meningkatkan kualitas dan kuantitas produk. "Semua pengurusan berkas untuk kelancaran ekspor akan terus ditingkatkan," katanya. 

 

sumber : Antar
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement