REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Jenazah terduga teroris, Fonda Amar Sholihin (22 tahun), warga Brengosan, Purwosari, Laweyan, Kota Solo, dikubur di tempat pemakaman Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (18/3).
Jenazah anak dari Joko Tri alias Joko Parkit tersebut dishalatkan di Masjid Al Muhajiri kamung setempat, kemudian dimasukan mobil ambulans untuk diberangkatkan ke tempat pemakaman umum (TPU) Polokarto sekitar pukul 07.00 WIB atau mundur satu jam dari rencana.
Endro Sudarsono selaku panitia pemakaman Fonda mengatakan, tempat pemakamam Islam di Polokarto adalah hasil musyawarah keluarga, panitia pemakaman, dan Tim Pengacara Muslim (TPM) Jateng, jenazah Fonda.
Jenazah Fonda diterbangkan dari Palu menuju Bandara Juanda Surabaya, Kamis (17/3) malam. Setelah itu dibawa melalui jalan darat menuju rumah di Purwosari, Solo. (Lagi, Terduga Teroris Pulang Tinggal Nama).
"Jenazah Fonda tiba di rumahnya sekitar pukul 04.30 WIB, dan kemudian dishalatkan di Masjid Muhajirin Brengosan yang dipimpin oleh Ustadz Sholeh Ibrahim dan Abu Husna," katanya. Ada sekitar 100 pelayat yang ikut mengantarkan jenazah Fonda.
Fonda merupakan anak dari Joko Parkit yang kini masih meringkuk di tahanan di Pekalongan akibat terlibat terorisme. Sebelumnya Joko Tri alias Joko Parkit ditahan di Nusakambangan.
Fonda tewas saat kontak senjata dengan aparat kepolisian dan TNI di Poso, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu. Jenazahnya baru dikirim ke keluarga setelah dilakukan tes DNA di Rumah Sakit Bhayangkara Palu.