REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Permasalahan banjir akan menjadi prioritas perencanaan pembangunan Pemerintah Kabupaten Bekasi pada 2016. Sektor lain yang juga menjadi prioritas Pemda Bekasi terletak pada kemacetan dan persoalan terkait infrastruktur kewilayahan.
"Ada tiga persoalan yang akan menjadi prioritas pembangunan pada 2016, yaitu masalah kemacetan, banjir, dan persoalan-persoalan terkait infrastruktur kewilayahan," kata Kepala Bidang Fisik dan Prasarana Wilayah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bekasi, Taupik kepada Republika.co.id, Jumat (18/3).
Terkait penanganan banjir, kata Taupik, Pemda Kabupaten Bekasi kini sedang merencanakan beberapa upaya. Salah satunya, Pemda Kab Bekasi mewacanakan normalisasi kali-kali yang ada di Kabupaten Bekasi.
Taupik belum dapat merinci kali mana saja yang akan dilakukan normalisasi. Menurut dia, hal ini masih membutuhkan kajian lebih lanjut untuk menghindari masalah di kemudian hari. Pasalnya, kewenangan soal sungai bukan hanya di Pemda, tapi juga pemerintah pusat dan Balai Besar Wilayah Sungai.
Ia menjelaskan, sungai-sungai di Kabupaten Bekasi terbagi pengelolaannya. Sebagian oleh BBWS Ciliwung Cisadane, sedangkan yang lain oleh BBWS Citarum. "Perlu dikondisikan dengan pemerintah pusat dan BBWS agar tidak menyalahi aturan," kata Taupik menandaskan. Sebab, lanjutnya, normalisasi yang menghabiskan dana di atas satu miliar mempunyai ketentuan-ketentuan khusus.
Ia menambahkan, permasalahan lain yang menjadi prioritas kabupaten Bekasi adalah kamacetan. Untuk mengatasi masalah ini, kata Taupik, Pemda Bekasi merencanakan pembangunan jalan-jalan tidak sebidang. Di antaranya, fly over Tegalgede, jembatan, membuka jalan antarkawasan, dan jalan-jalan yang menjadi akses antarkecamatan. Kemudian terkait infrastruktur, tahun ini yang tengah digiatkan adalah pembangunan layanan kesehatan dan sekolah bertingkat.