REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Gelombang desakan pembubaran Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror terus terjadi. Kali ini, ribuan elemen umat Islam dari pelbagai daerah berkumpul di Kota Solo, Jawa Tengah. Massa melancarkan aksi di depan Mapolresta, Jumat (18/3).
Aksi serupa juga dilancarkan umat Islam di Kabupaten Klaten. Ratusan massa dari berbagai elemen melancarkan pembubaran Densus 88. Massa berkumpul di depan Masjid Agung Al Aqsa menuju Mapolres Jl By Pass. Mereka juga masih dalam suasa duka atas meninggalnya terduga teroris Siyono (34 tahun) di tangan Densus 88.
Aksi unjukrasa kali ini, terus mendesak pembubaran Densus 88. Umat Islam menunggu keberanian Kapolri Jenderal Polisi Badroddin Haiti dan Presiden Joko Widodo, membubarkan Densus Anti Teror. ''Kami tunggu keberanian Kapolri dan Presiden Jokowi,'' teriak pengunjukrasa lewat pengeras suara.
Menurut orator aksi, pembubaran Densus 88 Anti Teror sudah mendesak. Puluhan poster dibentangkan di depan Mapolresta bertuliskan 'Presiden Jokowi Dimohon Bubarkan Densus 88', 'Kapolri Bubarkan Densus 88'.
''Tema aksi kita kali ini memang ini. Makanya, kami tunggu keberanian Kapolri dan Presiden Jokowi,'' kata Humas aksi, Ustaz Indro Sudarso.
Dalam aksi kali ini, massa semakin kencang menggelorakan pembubaran Densus 88 kendati diguyur hujan deras usai Shalat Jumaat. Massa datang dari pelbagai penjuru. Mereka berkumpul di Masjid Kota Barat dan Lapangan Kota Barat. Lalu bergerak menuju Mapolres yang berjarak sekitar satu setengah kilo meter.
Pendudung aksi juga datang dari pesantren Miftahul Huda Simo, Boyolali; Pondok Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo; Pondok Salman Karangpandan, Karanganyar; Al Islah; LUIS; FUI Solo; FPI; FKAM (Forum Komunikasi Antar Masjid); FUI Sragen; Pondok Darussaadah; Simo, Boyolali; dan Jamaah Al Mujahid, Karanganyar.