Jumat 18 Mar 2016 16:16 WIB

IDI Ingin Anggaran Kesehatan dan Pendidikan Seimbang

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ani Nursalikah
 Salah satu layanan di Puskesmas (ilustrasi).
Foto: Antara/Anang Budiono
Salah satu layanan di Puskesmas (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Noor Arida Sofiana berharap anggaran kesehatan bisa seimbang dengan anggaran pendidikan. Bagaimana tidak, anggaran kesehatan sesuai Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, yaitu sebesar lima persen di APBN dan 10 persen di APBD.

Sementara dana pendidikan adalah sebesar 20 persen dari APBN dan APBD. Padahal, kata Arida, pendidikan dan kesehatan mempunyai kedudukan yang sama pentingnya.

"Mungkin tidak cukup dengan lima persen. Pendidikan saja bisa 20 persen," kata Arida di kantor PB IDI, Jakarta Pusat, Jumat (18/3).

Arida berpendapat, masyarakat tanpa pendidikan yang memadai tentunya tidak bisa menjadi generasi penerus bangsa yang baik. Akan tetapi, masyarakat yang pintar, tapi tidak sehat, juga tidak akan bisa membangun bangsa dan negara ini.

Tak hanya itu, tanpa adanya dukungan anggran, peningkatan mutu pelayanan dan kesehatan yang berorientasi pada keselamatan pasien, juga tidak akan terwujud dengan maksimal. "Tenaga dokter tanpa didukung anggaran yang cukup dari pemerintah, ini akan berakibat pada mutu pelayanan," ucap Arida.

Baca juga: Sejarah Hari Ini: Manusia Pertama yang Berjalan di Ruang Angkasa

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement