REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ACBN (Associacao Dos Combatentes Da Brigada Negra) mengklarifikasi acara yang mengundang anak sulung Wiji Thukul yaitu Fitri Nganthi Wani. Fitri datang untuk menerima sertifikat penghargaan mewakili ayahnya.
ACBN mengatakan penghargaan ini juga diberikan kepada para aktivis demokrasi Indonesia dijaman Orde Baru seperti: Budiman Sudjatmiko, Dita Indah Sari, Danial Indrakusuma, Wilson, Bima Petrus Anugrah, Jacobus Eko Kurniawan, Petrus Hari Hariyanto, Andi Arief dan Fransisca Ria Susanti.
Panitia acara tersebut Nuno Corvelo mengatakan pemberian sertifikat sebagai rangkaian acara dalam bentuk "Seminar Tentang Batas Laut" Rabu (16/3). Sertifikat diberikan kepada 500 pejuang dari berbagai organsiasi di Timor Leste sebagai pengakuan bahwa telah berjasa dalam perjuangan kemerdekaan.
"Kami hendak meluruskan berita dalam media sosial path dari akun bernama Ndoro tentang berita yang TIDAK BENAR bahwa Wiji Thukul adalah orang Indonesia yang memasok dan merakit bom yang dipakai oleh tentara Timor Leste untuk melawan ABRI," kata Nuno dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (18/3).
Nuno mengatakan sertifikat juga diberikan kepada aktivis solidaritas internasional untuk Timor Leste dari Indonesia, Australia, Jepang dan Portugal. Pemberian sertifikat oleh Kay Rala Xanana Gusmao sebagai ketua ACBN bukan mewakili Pemerintah Republika Demokratik Timor Leste.
Para penerima sertifikat dianggap memberikan kontribusi penting dalam perjuangan demokrasi dan solidaritas untuk Timor Leste. Selain menerima sertifikat, Budiman Sudjatmiko dan Danial Indrakusuma juga hadir sebagai narasumber dalam Kenferensi Tentang Penentuan Batas Laut.
Pada acara penyerahan sertifikat pada Nganthi Wani, lanjut Nuno, Xanana terharu saat Wani usai membaca sajak “Peringatan” karya ayahnya Wiji Thukul dan memberikan sambutan tentang rasa kehilangan keluarga atas bapaknya yang diabaikan negara sebagai korban.
Xanana dan para undangan bahkan terharu. Secara spontan Xanana berdiri dan memeluk Wani lalu memberikan karangan bunga untuk menguatkan Wani.
"TIDAK BENAR pernyataan Ndoro 'Wani, anaknya juga diberi uang dalam acara...'. FAKTANYA Xanana memberi imbauan kepada pemerintah Republik Demokratik Timor Leste melalui Kementerian Solidaritas Sosial agar dapat memberi bantuan kemanusiaan kepada aktivis yang dulu pernah bersolidaritas dan sedang mengalami kesulitan," tambah Nuno.
Nuno mengatakan Kementerian Solidaritas Sosial Timor Leste juga sudah pernah memberikan dukungan kemanusiaan yang sama kepada beberapa aktivis solidaritas dari negara lain. Nuno mengatakan Ndorokangkung tidak mewawancara dan konfirmasi kepada Xanana atau panitia.
"Kami mendesak ndoro untuk dapat mempertanggungjawabkan dan segera menarik semua pernyataannya dan meminta maaf kepada Xanana Gusmao, Panitia Acara dan terutama kepada keluarga Wiji Thukul," tegasnya lagi.