REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH -- Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara menyatakan prospek pengembangan perbankan syariah sangat besar di Aceh mengingat masyarakat di provinsi itu religius.
"Secara umum masyarakat Aceh yang religius merupakan sebuah potensi besar untuk perkembangan perbankan syariah dibanding provinsi lainnya di Tanah Air," kata Mirza usai temu ramah dengan pimpinan perbankan Aceh di Banda Aceh, Jumat (18/3).
Ia menyebutkan secara nasional total aset bank syariah hanya empat persen dari total aset perbankan secara nasional. "Memang perkembangannya secara nasional masih menjadi tantangan, walaupun perbankan syariah tumbuh pesat, bank konvensional juga mengalami pertumbuhan," katanya.
Menurut dia, dengan potensi masyarakat yang religius di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu potensi pengembangan bank syariah akan lebih baik dibanding dengan daerah lainnya. Dalam pertemuan tersebut turut hadir Sekretaris Daerah (Setda) Aceh Dermawan dan sejumlah pimpinan perbankan BUMN, swasta dan milik daerah yang beroperasi di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Aceh memutuskan PT Bank Aceh yang selama ini beroperasi secara konvensional akan dikonversi (diubah) secara menyeluruh ke jenis usaha syariah.
Pemerintah Aceh menargetkan peresmian perubahan status Bank Aceh konvensional yang merupakan milik pemerintah daerah itu ke Bank Aceh Syariah akan dilakukan pada Agustus 2016.