REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Empat orang kehilangan nyawa dalam dua penembakan terpisah di Ankara, Jumat (18/3) beberapa hari setelah ibu kota Turki itu diguncang pengeboman bunuh diri pada pekan lalu.
Menurut laporan surat kabar setempat serta pejabat, tidak ada keterlibatan milisi dalam kedua serangan itu.
Seorang polisi menembak satu perempuan polisi di perumahan Dikmen, tidak jauh dari gedung militer dan pemerintahan, kata koran "Hurriyet" tanpa memberikan keterangan rinci.
Pejabat pemerintah memastikan bahwa satu orang ditembak polisi namun mengatakan kejadian itu "dipastikan" tidak berhubungan dengan milisi.
Dalam serangan lainnya yang tidak berkaitan, seorang pria menembak saudara laki-lakinya serta saudara ipar perempuannya sebelum ia menembak dirinya sendiri, lapor Hurriyet.
Ankara masih diliputi ketegangan setelah sebuah kelompok yang memiliki jaringan dengan Partai Buruh Kurdistan (PKK) menewaskan 37 orang pada Minggu dalam serangan bom bunuh diri di pusat kota. PKK telah selama tiga puluhan tahun melakukan pemberontakan untuk mendirikan wilayah otonomi Kurdi.
Kantor diplomatik telah memperingatkan para staf dan warga negara mereka untuk tidak menggunakan transportasi umum ataupun berada di tempat-tempat yang penuh dengan orang, terutama di dan sekitar 21 Maret.
Tanggal tersebut adalah saat masyarakat Kurdi merayakan Festival Tahun Baru Newroz dan, pada masa lalu, diwarnai dengan bentrokan antara para pengunjuk rasa pro-Kurdi dan pasukan keamanan.