REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Hotspot atau titik panas mulai terpantau di Kalimantan Tengah, sehingga harus menjadi perhatian semua pihak untuk mewaspadai ancaman kebakaran lahan dan hutan.
"Berdasarkan pantauan pukul 16:00 WIB, terdapat satu titik hotspot di Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Bandara Haji Asan Sampit, Yulida Warni di Sampit, Jumat (18/3).
Kalimantan Tengah secara umum masih dalam musim penghujan. Namun munculnya titik panas setidaknya memberi peringatan bahwa semua pihak harus tetap waspada agar kebakaran lahan tidak sampai terjadi lagi di daerah ini.
Di Kabupaten Kotawaringin Timur, pemerintah daerah bersama TNI, Polri dan pihak lainnya bahu membahu melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran lahan. Ini merupakan antisipasi dini ancaman kebakaran hutan dan lahan.
Banyaknya lahan gambut di Kotawaringin Timur membuat daerah ini sangat rawan kebakaran lahan. Gambut akan kering saat kemarau sehingga mudah terbakar, padahal ketika terbakar akan sulit dipadamkan karena api terus membakar hingga ke dalam tanah.
Berdasarkan evaluasi tim gabungan, kebakaran lahan gambut tahun lalu mencapai kedalaman belasan hingga lebih dari 20 meter. Masyarakat diminta turut peduli dengan tidak membakar lahan dan mencegah orang lain membakar lahan. Jika terjadi kebakaran lahan, maka api harus segera dipadamkan agar tidak meluas.