Sabtu 19 Mar 2016 11:37 WIB

Menaker: Milisi Buruh Dibutuhkan Tangkal Represi Organisasi Preman

Rep: Agus Raharjo/ Red: Dwi Murdaningsih
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan) dan Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli (tengah) berbincang dengan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dakhiri (kiri) sebelum mengikuti rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/2).
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan) dan Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli (tengah) berbincang dengan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dakhiri (kiri) sebelum mengikuti rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/2).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA—Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dakhiri membuka jambore Brigade Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) di Purwakarta, Sabtu (19/3). Brigade KSPSI ini adalah sayap organisasi KSPSI yang berbentuk milisi. Menurut Hanif, keberadaan organisasi milisi merupakan perkembangan baru dari kebebasan berserikat bagi pekerja atau buruh.

Bahkan, organisasi milisi seperti Brigade, Rajawali, Barra dan Bambu dibutuhkan untuk melindungi pekerja dan organisasinya. Terlebih, ada dugaan pengerahan organisasi preman oleh pengusaha untuk merepresi buruh.

“Dugaan dikerahkannya organisasi-organisasi preman oleh kaum pengusaha untuk merepresi buruh dengan melakukan pengacauan pemukulan, maupun pengeroyokan, sepertinya juga memicu dikembangkannya semacam milisi pekerja atau buruh,” tutur Hanif dalam sambutannya di Jambore Nasional Brigade KSPSI, Sabtu (19/3).

Hanif melanjutkan, keberadaan milisi buruh dibutuhkan untuk melindungi buruh dari tindakan represi organisasi preman. Namun, di sisi lain, perkembangan milisi ini juga dianggap ancaman oleh organisasi pekerja lain ketika melakukan aksi. Hasilnya, semakin banyak milisi lahir dari organisasi buruh lain juga.

Menurut politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, organisasi buruh harus tetap memerhatikan kepentingan publik. Terutama kepentingan yang berdampak langsung pada masyarakat. Bagi pemerintah, imbuh dia, ingin menjauhkan serikat buruh dari perilaku ‘main hakim sendiri’. Kalau organisasi pekerja berbuat anarkis, pemerintah wajib menangkal perilaku tersebut.

“Namun, saya percaya Brigade KSPSI bukanlah Brigade bergaya ala preman atau suka membuat keributan dalam permasalahan buruh,” kata Hanif.

Hanif berharap, organisasi Brigade KSPSI dibentuk dengan tujuan menciptakan Brigade yang memiliki integritas dalam pembelaan dan perjuangan nasib buruh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement