Sabtu 19 Mar 2016 15:24 WIB

Jokowi: Dunia akan Perebutkan Pangan dan Energi

Presiden Joko Widodo
Foto: Reuters/Darren Whiteside
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPANG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan bahwa dunia akan memperebutkan dua hal pokok yaitu pangan dan energi. Hal ini terkait dengan jumlah penduduk bumi yang terus meningkat.

"Dengan pertambahan penduduk dunia, manusia akan rebutan dua hal, energi dan pangan," kata Presiden ketika meresmikan pengoperasian dan meninjau Waduk Nipah di Desa Montor Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang, Sabtu (19/3).

Presiden menyebutkan pembangunan puluhan waduk termasuk Waduk Nipah merupakan persiapan jangka panjang agar Indonesia dapat memproduksi sendiri pangan. "Kalau yang kita impor dipakai untuk kebutuhannya sendiri, dari mana kita bisa impor. Kuncinya produksi sendiri, sisanya baru ekspor," katanya.

Dia menyebutkan pemerintah terus melakukan pembangunan bendungan dan dalam lima tahun ditargetkan pembangunan puluhan bendungan. "Tahun ini delapan, tahun depan sembilan waduk. Karena kunci kemajuan ada di ketersediaan air," katanya.

Presiden menyebutkan kondisi Nusa Tenggara Timur (NTT) sama dengan Sampang. Dan di sana akan dibangun tujuh waduk. "Ini yang akan kita kerjakan, dengan ini produksi pangan akan melimpah, ke depan negara lain akan minta kelebihan produksi pangan kita, bukan kita yang impor ke sana," katanya.

Mengenai Bendungan Nipah itu, Presiden mengatakan untuk membangun bendungan tersebut sudah dilakukan studi sejak 1973 kemudian mulai pembebasan lahan 1982. Barulah pada 1993 masyarakat tidak berkenan sehingga pembangunannya berhenti kemudian dilanjutkan lagi. Namun kembali terhenti pada 2008. "Tapi tahun kemarin saya lihat ternyata bisa dicarikan solusi, di potong bendungnya sehingga tampungan air bisa lebih turun," katanya.

Presiden menyebutkan kasus Waduk Nipah hampir sama dengan Waduk Jatigede yang sudah dimulai 1961. Kemudian pembebasan lahan sudah dibayarkan pemerintah tetapi tidak bisa diairi karena masyarakat tidak mau padahal konstruksi sudah dikerjakan.

"Artinya hampir 55 tahun persoalan tidak bisa diselesaikan, lalu karena 50 tahun tak diairi warga masuk lagi dan bangun rumah lagi. solusinya dibebaskan lagi," katanya.

Ia menyebutkan dari hampir setengahnya sudah dipindahkan dan yang belum sebenarnya juga mau pindah. "Pendekatan ke masyarakat kalau benar akan berjalan baik. Di sini saya terima kasih kepada kiai yang berpartisipasi memberi tauziah, bupati dalam pendekatannya yang baik sehingga hari ini bisa diresmikan Waduk Nipah ini," katanya.

Hadir juga dalam acara itu Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Seskab Pramono Anung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Wagub Jatim Syaefullah Yusuf.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement