Sabtu 19 Mar 2016 19:10 WIB

Penertiban PKL di Jalan Rakyat Medan Ricuh

Penertiban PKL
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Penertiban PKL

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Penertiban pedagang kaki lima yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Medan, Sabtu, di Jalan Rakyat Simpang Pelita I Medan ricuh. Pedagang melakukan perlawanan dengan melempari petugas dengan batu.

Dua petugas Satpol PP terkena lemparan batu sehingga harus mendapatkan perawatan medis dari tim kesehatan Dinas Kesehatan Kota Medan.

Meski demikian penertiban berjalan lancar, selain berhasil membubarkan ratusan pedagang yang tengah menggelar transaksi jual beli, tim gabungan juga menyita sayuran milik mereka yang tak sempat diselamatkan.

Penertiban itu dilakukan setelah para pedagang yang tidak dapat lagi memasuki kawasan Jalan Sutomo dan sekitarnya menyusul pemblokiran ketat oleh tim gabungan, akhirnya nekat membuka lapak di Jalan Rakyat.

Selain menimbulkan kemecetan, kehadiran para pedagang itu menimbulkan timbunan sampah di kawasan tersebut.

Setelah dibiarkan dua malam berjualan, tim gabungan yang dipimpin Kasatpol PP Kota Medan, M Sofyan akhirnya melakukan penertiban sekitar Sabtu dini hari.

Sofyan membagi tim gabungan menjadi dua bagian, tim pertama bergerak dari Jalan HM Said, sedangkan tim kedua masuk dari arah Jalan Purwo.

Kedua tim ini akhirnya bertemu di Jalan Rakyat Simpang Jalan Pelita I dan berhasil mengepung pedagang, meski sudah terkepung, para pedagang tidak menyerah, yang dibantu seratusan kuli pengangkut barang, para pedagang mencoba "mengusir" tim gabungan.

Selain memaki dan berupaya mempertahankan dagangannya, para pedagang juga melempari tim gabungan dengan batu, akibatnya dua petugas Satpol PP, yakni Rio Tarigan (23) dan Prayogi terluka.

Kasatpol PP Kota Medan M.Sofyan mengatakan, penertiban yang dilakukan masih belum maksimal, untuk itu pihaknya akan melakukan evaluasi sehingga penertiban berikutnya akan lebih baik lagi.

"Kita akan melakukan evaluasi dengan seluruh unsur terkait yang tergabung dalam tim gabungan ini. Kita akan tempuh langkah-langkah lain, termasuk mengatasi pedagang yang berjualan di kawasan Jalan Rakyat ini," katanya.

Ada kemungkinan, tambah Sofyan, mereka akan melakukan pemblokiran seluruh akses masuk Jalan Rakyat dan kawasan Medan Perjuangan, demi menutup ruang para pedagang berjualan.

"Penutupan akses masuk Jalan rakyat dan kawasan Medan Perjuangan sudah menjadi pembicaraan kita dalam rapat beberapa waktu lalu. Mungkin ini akan kita terapkan dalam penertiban berikutnya. Jika mereka ingin berjualan, tempatnya di Pasar Induk," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement