REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program ‘Membangun Bersama Alam (Building with Nature)’ yang dilaksanakan di Kabupaten Demak, Jawa Tengah meraih penghargaan ‘Dutch Engineering Award’ di Belanda untuk kategori karya rekayasa inovatif. Ini merupakan konsep yang digunakan untuk mengatasi erosi di sepanjang pesisir Pantai Utara Jawa.
Program ini merupakan hasil kerja sama Konsorsium Ecoshape, Witteveen+Bos, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Pendayagunaan Pesisir, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air.
Penghargaan ini diterima langsung oleh perwakilan Witteveen+BOS, Rob Nieuwkamer dan dihadiri oleh Ratu Beatrix, Ratu Mabel, dan para praktisi di dunia rekayasa (engineering). Program percontohan di Demak masih dilaksanakan dengan menggunakan teknik sederhana berbiaya rendah. Meski demikian, konsep ini diharapkan memberi dampak menguntungkan bagi masyarakat dan alam.
“Inisiatif ‘Membangun Bersama Alam’ di Indonesia mendorong ketangguhan bagi masyarakat di wilayah pesisir melalui upaya pencegahan banjir dan erosi lebih lanjut yang berpotensi mengancam kehidupan mereka,” kata Pelaksana Tugas Direktur Pendayagunaan Pesisir KKP, Rido M Batubara, Sabtu (19/3).
Solusi yang ditawarkan pada umumnya menggunakan teknologi sederhana, tetapi cukup canggih dalam hal konsepnya. Pada lokasi-lokasi yang telah mengalami pengikisan misalnya, kata Rido program ini membuat ide pembangunan beberapa struktur pemerangkap sedimen dengan menggunakan bahan-bahan di sekitar lokasi kegiatan. Tujuan akhirnya adalah meredam hantaman ombak kemudian memerangkap sedimen.
Manager Program Wetlands International Indonesia, Yus Rusila Noor menambahkan pendekatan ini akan mengurangi risiko erosi pesisir. Pertumbuhan alami tumbuhan mangrove juga lebih kondusif. Hutan mangrove dalam jangka panjangnya akan menggantikan peran bangunan peredam gelombang dan pemerangkap sedimen tersebut.
Fungsi ekologi mangrove dalam melindungi kawasan pesisir juga akan kembali. Kegiatan ‘Membangun Bersama Alam’ dalam perspektif ekonomi masyarakat juga memberi mereka kesempatan untuk memperoleh pengembangan ekonomi dari sektor budidaya perikanan berkelanjutan.
“Ini karena masyarakat lokal terlibat aktif dalam pengembangan dan pelaksanaan kegiatan, baik dalam perencanaan konsep, pembangunan maupun pemeliharaan struktur bangunan pemerangkap sedimen,” ujar Yus.