REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban serangan bom bunuh diri daerah perbelanjaan Istiklal Caddesi, Taksim, Istanbul, Turki pada Sabtu pukul 11.00 waktu setempat.
"Dari hasil penelusuran yang dilakukan tim KJRI Istanbul ke kantor polisi, empat rumah sakit yang menampung para korban, serta Kantor Gubernur Istanbul, tidak diperoleh adanya WNI yang menjadi korban dalam serangan bom bunuh diri tersebut," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal melalui pesan singkat yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu (19/3).
Berdasarkan informasi resmi dari Kantor Gubernur Istanbul, sampai pukul 13.00 waktu setempat terdapat lima korban meninggal dan 36 orang luka-luka termasuk 12 WNA. KJRI Istanbul telah mengunjungi RS Sisli, salah satu lokasi tempat korban dirawat.
Dari rumah sakit tersebut dilaporkan enam korban meninggal dunia, salah satunya terduga teroris. Tim KJRI kemudian melanjutkan pencarian ke RS Okmeydani dan tidak menemukan satu pun WNI yang menjadi korban peristiwa nahas tersebut.
Berkaitan dengan perkembangan situasi di Turki, KBRI Ankara dan KJRI Istanbul telah menyampaikan imbauan kepada seluruh WNI di Turki untuk waspada dan berhati-hati, serta menghindari pusat-pusat keramaian.