Ahad 20 Mar 2016 08:30 WIB

Singapura Kutuk Pengeboman Istanbul Turki

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas forensik kepolisian Turki melakukan inspeksi di kawasan pusat perbelanjaan dan keramaian di tengah kota Istanbul tempat bom bunuh diri sebelumnya meledak, Sabtu (19/3).
Foto: Reuters
Petugas forensik kepolisian Turki melakukan inspeksi di kawasan pusat perbelanjaan dan keramaian di tengah kota Istanbul tempat bom bunuh diri sebelumnya meledak, Sabtu (19/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Pemerintah Singapura melalui kementerian luar negeri (MFA) mengutuk bom bunuh diri di Istanbul dan berduka cita atas adanya korban tewas yang tidak berdosa.

"Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban dan berharap yang terluka segera sembuh,’’ kementerian luar negeri Singapura dalam sebuah pernyataan, Ahad (20/3) seperti dikutip dari laman Channel News Asia.

Kementerian itu menambahkan, Kedutaan Besar Singapura di Ankara telah menghubungi warga Singapura yang terdaftar di Istanbul untuk memverifikasi bahwa mereka aman. MFA menambahkan, pihaknya juga menjalin kontak dengan otoritas Turki.

Sejauh ini, kata MFA, belum ada laporan warga Singapura yang terkena dampak insiden tersebut. MFA juga meminta warga Singapura di Turki untuk waspada dan mengikuti instruksi yang dikeluarkan oleh otoritas Turki.

‘’Bagi warga Singapura yang memerlukan bantuan konsuler ketika di Istanbul dapat menghubungi Kedutaan Besar Singapura di Ankara, atau MFA selama 24 jam. Kedutaan Besar Republik Singapura di Ankara dengan telpon +90 530 066 7311 dan surat elektronik [email protected],’’ ujar MFA.

Serangan bom bunuh diri ini terjadi di kawasan pusat perbelanjaan Istiklal Caddes, Istanbul,i yang letaknya berdekatan dengan Taksim Square, yang ada di wilayah Turki bagian Eropa. Dilaporkan sebanyak lima orang tewas dan puluhan luka-luka dalam insiden itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement