Ahad 20 Mar 2016 10:29 WIB

Gubernur Aceh Minta NU Terdepan Perangi Radikalisme

Aksi radikalisme (ilustrasi)
Foto: indianmuslimobserver.com
Aksi radikalisme (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Gubernur Aceh Zaini Abdullah meminta Nahdlatul Ulama Aceh menjadi garda terdepan dalam memerangi paham radikal terorisme.

"Pemerintah Aceh membutuhkan peran ormas keagamaan menjaga syariat Islam, dalam menangkal paham radikal yang menggangu ketentraman, penggunaan narkoba, prilaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender dan NU perlu menangkal permasalahan tersebut," katanya di Banda Aceh, Sabtu.

Pernyataan itu disampaikan dalam sambutan pada pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Aceh masa khidmat 2015-2020 di Anjong Mon Mata, Banda Aceh.

"NU sangat berperan dalam perjalanan sejarah perjuangan bangsa ini terutama dalam memperkuat persatuan dan kesatuan ummat," katanya.

Zaini mengatakan NU Provinsi Aceh telah banyak berkontribusi dalam pembangunan ummat melalui dakwah Islam dan NU telah eksis dalam pembangunan ummat di bidang keagamaan.

Sementara itu, Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Dr Ir Mochammad Maksum Machfoedz di sela-sela melantik pengurus berharap PWNU Aceh dapat terus membina ummat melalui pendidikan mulai dari ibtidaiyah sampai aliyah.

"NU sekarang harus meningkatkan kiprahnya di bidang pendidikan sehingga ke depan NU tetap bisa hidup dan bersaing dengan berbagai macam tantangan zaman," katanya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement