REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA –- Jumlah pangkalan gas elpiji 3 kg di wilayah Kabupaten Banjarnegara dinilai masih kurang. Ketua Hiswana Migas Banyumas, Anas Pribadi yang meliputi wilayah empat kabupaten di eks Karesidenan Banyumas, menjelaskan dengan jumlah wilayah sebanyak 20 kecamatan, Kabupaten Banjarnegara baru memiliki enam agen dan 744 pangkalan elpiji 3 Kg.
Menurutnya, jumlah pangkalan ini masih belum memadai sehingga bisa memicu tingginya harga elpiji 3 kg di wilayah-wilayah yang jauh dari lokasi pangkalan.
''Karena lokasi tertentu yang tidak terdapat pangkalan cukup juuh, akibatnya rantai distribusi menjadi lebih panjang. Ini tentu akan menyebabkan harga jual elpiji di spot-spot yang tidak akan pangkalan tersebut menjadi lebih mahal,'' jelasnya, dalam sosialisasi elpiji 3 kg di Setda Banjarnegara, Sabtu (19/3).
Dia menyebutkan, dengan kondisi seperti itu, paling tidak dibutuhkan 50 unit pangkalan lagi sehingga keberadaan pangkalan bisa mengcover desa-desa yang sebelumnya belum ada pangkalan.
Dalam pertemuan itu Anas juga mengingatkan, elpiji 3 kg merupakan tabung gas yang mendapat subsidi dari pemerintah. Konsekuensinya, setiap agen dan pangkalan yang menjual gas elpiji tersebut memiliki tangung jawab yang lebih besar dalam mengelola.
Karena itu, dia meminta pihak agen dan pangkalan lebih berhati-hati dan memenuhi seluruh tata administrasi yang diperlukan. ''Dengan demikian, bila dilakukan pemeriksaan tidak akan masalah karena sejak awal sudah tertib dan sesuai aturan. Bila ada ajakan untuk menyelewengkan aturan, jangan dilayani karena yang rugi nanti diri sendiri juga” katanya.