REPUBLIKA.CO.ID,POSO -- Kepala Penerangan Kodam VII/Wirabuana Kolonel I Mae Sutia menyebutkan bahwa musibah jatuhnya pesawat helikopter TNI AD di Desa Kasiguncu, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, disebabkan cuaca buruk.
"Untuk sementara begitu," katanya saat dihubungi melalui telepon genggamnya, Ahad (20/3) malam.
Ia mengatakan bahwa para anggota TNI tersebut sedang menjalankan tugas rutin di Poso, khususnya terkait Operasi Tinombala bersama anggota Polri.
Dalam peristiwa itu, kata Kapendam, 13 anggota TNI gugur, termasuk Danrem 132/Tadulako Kol. Inf Saiful Anwar.
Keterangan yang dikumpulkan Antara di Palu menyebutkan bahwa helikopter TNI AD itu sedang dalam penerbangan dari desa Watutau, Kecamatan Lore Tengah, ke arah Kota Poso, namun kemudian jatuh di sebuah perkebunan masyarakat di Dusun Petirebajo, Desa Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir sekitar pukul 17.45 WITA.
Pesawat tersebut ditumpangi 13 personel TNI yakni Danrem 132/Tadulako Kol Inf Saiful Anwar, Kapenrem Mayor Faki, Kapten Yanto (dokter), Kolonel Heri dan Kol Ontang (BIN) dan Prada Kiky (ajudan Danrem).
Sedangkan awak helikopter adalah Kapten Agung (Pilot), Lettu Wiradhy (co pilot), Lettu Tito (co pilot), Sertu Bagus (mekanik), Serda Karmin (mekanik), Pratu Bangkit (avionik).
Menurut Kapendam, semua jenazah sedang dievakuasi ke rumah sakit terdekat, namun keterangan lain yang diperoleh Antara, iring-iringan ambulans yang membawa jenazah para anggota TNI yang gugur itu sedang bergerak menuju Kota Palu.