Ahad 20 Mar 2016 23:17 WIB

Gubernur Sulteng: Helikopter TNI Jatuh Murni Kecelakaan

Helikopter jenis Bell 412 milik TNI AD melakukan terbang rendah saat berpatroli di kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta, Senin (7/3).  (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Helikopter jenis Bell 412 milik TNI AD melakukan terbang rendah saat berpatroli di kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta, Senin (7/3). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, POSO -- Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola menegaskan musibah jatuhnya helikopter TNI yang ditumpangi Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf Saiful Anwar bersama rombongan di Poso, Ahad (20/3) petang, adalah murni kecelakaan akibat cuaca buruk.

Gubernur Longki Djanggola mengatakan tidak ada hubungan antara teroris dengan jatuhnya heli yang membawa 13 prajurit termasuk kru pesawat nahas tersebut. "Tidak ada itu (hubungan teroris). Itu terlalu mengada-ada. Sebagai umat beragama itu adalah musibah karena Allah. Tidak usah direkayasa kejadiannya," kata Longki di Poso, Ahad (20/3). Pernyataan itu menanggapi adanya informasi heli tersebut jatuh karena mengejar kelompok teroris di Poso.

Longki mengatakan lokasi jatuhnya heli dengan lokasi yang diduga tempat persembunyian Santoso sangat jauh. Sehingga tidak masuk akal jika heli tersebut jatuh karena mengejar apalagi karena tertembak oleh kelompok teroris. Menurut gubernur, helikopter yang membawa 13 orang tersebut jatuh karena cuaca ekstrim saat hendak mendarat di bandara Kasiguncu, Kabupaten Poso.

"Itu murni kecelakaan," katanya.

Helikopter yang ditumpangi Danrem tersebut terbang dari Napu ke bandara Kasiguncu, Poso, karena selama ini Danrem sebagai penanggung jawab operasi dalam pengejaran kelompok teroris Santoso lebih banyak berkantor di Poso. "Selama ini beliau lebih banyak berdomisili di Poso. Ini karena tugas negara," katanya.

Menurut Longki, Danrem bersama perwira TNI lainnya yang gugur dalam kecelakaan pesawat tersebut sedang melaksanakan tugas negara dalam rangka NRKI. Gubernur menilai Danrem adalah pemimpin yang bertanggungjawab terhadap tugas yang diembannya.

Ia terakhir kali bertemu dengan Danrem saat seremonial pisah sambut Kapolda lama Brigen Pol Idham Aziz ke Kapolda yang baru Brigjen Pol Rudy Sufahriadi pada Selasa (15/3). "Beliau duduk di samping saya. Beliau adalah pemimpin sangat bertanggungjawab," kata Longki.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement