REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ikut menanggapi perihal dugaan pelecehan simbol negara Indonesia oleh penyanyi dangdut Zaskia Gotik. Gubernur yang biasa disapa Ahok ini meminta masyarakat bisa membedakan antara lelucon atau bukan.
Ahok mengatakan cara pandang tiap orang tergolong berbeda dalam masalah yang mendera Zaskia Gotik. Menurutnya, hal itu hanyalah lelucon belaka.
"Menurut saya harus membedakan, ketika seseorang membuat sebuah mainan atau lelucon, sama aja yang nyebarin pancasila diubah-ubah, ketuhanan yang maha esa diganti jadi keuangan yang maha esa. Waktu itu enggak ada yang ribut kok. Makanya relatif anda mandangnya seperti apa. Tergantung, anda sensi atau tidak. Tergantung sensi sampai di mana," kata Ahok beberapa waktu lalu.
Selain itu, Ahok mengatakan bisa saja jika penyanyi yang kental dengan goyang itiknya itu mengalami teguran dari pihak berwenang. Namun ia meminta publik melihat bagaimana negara lain menyikapi lelucon terhadap lambang negaranya.
"Ya harusnya ditegur aja kalau kita merasa itu suatu pelanggaran. Tapi untuk menghina negara, pernah nonton film hollywood atau inggris? Ratu Elizabeth pun dimainin Mr. Bean. Diputar di bioskop, sampai ratunya dimainin digaplok-gaplok. Itu mereka enggak pernah menganggap itu menghina kepala negara," ujarnya.
Ahok mengaku tak ambil pusing soal maslaah pelecehan simbol negara itu. Ia menilai lebih baik jadi nasionalis sejati dengan tak korupsi dan taat konstitusi.
"Bisa membuktikan harta, taat konstitusi, enggak terima suap, itu baru negarawan, nasionalis. Bukan mempersoalkan sesuatu jadi emosi mau demo. Makanya cara pandang masing-masing berbeda," katanya.