REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL -- Gerakan penolakan terhadap kebijakan ramah Muslim meningkat. Kebijakan itu dikeluarkan pemerintah Korea untuk menarik lebih banyak wisatawan.
Ratusan demonstran Kristen Konservatif melakukan aksi unjuk rasa di dekat Stasiun Seoul. Para pengunjuk rasa menyatakan penolakan atas setiap kegiatan yang didanai negara, yang mereka takutkan memperkuat pengaruh Islam di Korea.
Pengunjuk rasa mengaku akan terus melakukan protes, termasuk kepada proyek pemerintah provinsi membangun fasilitas makanan halal. Fasilitas itu sendiri memperbolehkan Muslim makan sesuai dengan hukum Islam.
"Kita sebagai orang Kristen seharusnya tidak menaruh uang berseberangan dengan iman kita, " kata salah seorang koordintor pengunjuk rasa, seperti dilansir Korea Times, Senin (22/3).
Anehnya, mereka mengaku tidak sedang mencoba menghasut kebencian dan tidak mau dianggap memberikan pesan radikal. Pengunjuk rasa mengaku sekadar khawatir pengaruh Islam berkembang. Mereka tidak tahu konsekuensi kebijakan pro Islam yang akan dibawa ke Korea.
Organisasi Pariwisata Korea sendiri, bulan lalu, memang berencana membangun lebih banyak fasilitas ramah Muslim. Namun, gerakan penolakan memaksa walikota di Daegu dan Iksan, menarik kembali rencana pembangunan fasilitas ramah Muslim.