REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Kerusahan dalam pertandingan sepak bola terjadi di Cassablanca, Maroko. Sebanyak dua penonton tewas dan 54 lainnya luka-luka akibat insiden tersebut.
Perstiwa itu buntut dari perkelahian penggemar klub Raja de Casabalanca. Padahal, tim tersebut meraih kemenangan 2-1 melawan Chabab Rif Al Hoceima pada Ahad (20/3).
Kerusuhan bermula ketika para penggemar melemparkan kembang api dan merusak Stadion Mohammed V, tempat berlangsungnya pertandingan. Rekaman media Maroko menunjukkan, fan mengenakan baju warna hijau milik Raja de Casbalanca. Tidak jelas bagaimana bentrokan meletus.
Dalam sebuah pernyataan, pihak keamananan negara mengatakan, ada 31 orang ditangkap setelah pertandingan karena keterlibatan dalam perusakan stadion. Sebanyak 10 orang lainnya ditangkap sebelum laga dimulai atas alasan yang sama.
Komisi Disipilin Federasi Sepak Bola Maroko menghukum Raja de Casbalanca memainkan lima pertandingannya tanpa penonton. Klub tersebut juga harus membayar denda sebanyak 100.000 dirham (Rp 132 juta) dan bisa saja mendapat tuntutan ganti rugi stadion akibat kerusahan yang disebabkan penggemarnya.
Aksi brutal para pendukung sepak bola di Maroko belakangan sering terjadi. Tahun lalu, seorang pria meninggal di pusat Kota Khouribga akibat bentrokan antara klub lokal melawan Raja de Casablanca.
Pada 2013, lebih dari 200 orang ditangkap. Lagi-lagi, dimulai dari bentrokan antara penggemar Raja dan klub lain bernama FAR Rabat.