REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menggelar konferensi pers terkait laporan seorang warga yang mengaku ditampar. Ia membantah menampar sopir angkutan omperangan yang diketahui bernama Taufik Hidayat.
Pria yang akrab disapa Emil itu mengaku memegang kedua belah pipi dengan satu tangannya untuk mengarahkan muka Taufik agar menghadapnya. Karena, lanjut dia, saat ditegur Taufik justru memalingkan muka.
"Bukan menampar tapi memegang pipi karena diajak bicara matanya kesana kemari. Ini dilebih-lebihkan," kata Emil kepada wartawan di Lacamera Coffee, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (21/3).
Selain itu ia membantah memukul perut seperti yang dilaporkan korban. Ia menjelaskan hanya menunjuk dada setelah meminta korban keluar dari mobilnya. Menunjuk dada diakui Emil bukan dalam arti menyakiti Taufik. Melainkan sebagai bentuk penegasan teguran karena sudah berkali-kali melanggar padahal telah ditegur.
Menurutnya kasus ini dibesar-besarkan karena mencoba memunculkan drama penganiayaan yang dilakukan wali kota. Padahal konteks sesungguhnya adalah warga yang melanggar aturan hukum yang berlaku.
"Mereka tahu melanggar hukum tapi mereka ingin mengesampingkan fakta mereka melanggar hukum. Itu namanya play victim," ujarnya.
Emil yakin Taufik dalam kondisi sehat. Ia pun mempersilahkan jika korban ingin visum untuk memperkuat laporannya. Ia juga menambahkan tindakan tersebut hanya untuk menindak secara tegas angkutan omprengan ilegal yang sudah berkali-kali ditegurnya.
Sebelumya korban telah melaporkan Emil ke Polda Jawa Barat. Dalam laporannya, korban mengaku tiga kali ditampar dan dua kali dipukul bagian perutnya. Laporan tersebut tengah diproses oleh kepolisian.
(Baca juga: Aher Minta Kasus Dugaan Penganiayaan Ridwan Kamil Diselesaikan)