Senin 21 Mar 2016 12:50 WIB

Obama dan Keluarga Nikmati Tur di Kota Tua Havana

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Seorang anggota pasukan keamanan Kuba berjaga di depan limusin Presiden Barack Obama yang dikenal dengan The Beast, saat Obama dan keluarga menikmati tur di Kota Tua Havana, Ahad, 20 Maret 2016.
Foto: NICHOLAS KAMM / AFP
Seorang anggota pasukan keamanan Kuba berjaga di depan limusin Presiden Barack Obama yang dikenal dengan The Beast, saat Obama dan keluarga menikmati tur di Kota Tua Havana, Ahad, 20 Maret 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Presiden AS Barack Obama dan keluarganya sempat melakukan tur ke Kota Tua Havana dengan berjalan kaki, Ahad (20/3). Mereka terlihat berjalan dengan hati-hati di atas jalan berbatu yang licin di alun-alun depan Katedral Havana.

Beberapa ratus orang berkumpul di alun-alun bertepuk tangan dan meneriakkan nama Obama. Keluarga Obama kemudian makan disebuah restoran milik swasta, San Cristobal, di lingkungan pekerja yang ramai. Warga tampak bergembira menyambut iring-iringan Obama yang dijaga ketat.

Selama lebih dari 50 tahun, Kuba merupakan tujuan yang tak terbayangkan bagi seorang presiden AS serta sebagian besar warga Amerika. Hubungan diplomatik AS terputus dengan Kuba pada 1961, setelah revolusi Fidel Castro memicu kekhawatiran komunisme menyebar ke belahan bumi Barat.

Kunjungan Obama ke Kuba merupakan puncak dari titik meredanya hubungan kedua negara. Tapi hanya beberapa jam sebelum kedatangannya, demonstran menyerukan pembebasan tahanan politik yang ditangkap.

Kedatangan Obama ke Kuba telah sangat dipersiapkan di Kuba. Polisi 'membersihkan' jalanan dari para demonstran. Beberapa bangunan di kota tersebu juga dilapisi cat baru. Beberapa bendera AS dan Kuba tampak berkibar di beberapa bagian kota.

Jadwal Obama di Kuba sangat padat. Ia juga dijadwalkan bertemu dengan pengusaha AS dan Kuba. Obama pun akan menghabiskan beberapa waktu berbicara dengan para pembangkang Kuba.

Gedung Putih mengatakan pertemuan tersebut adalah prasyarat untuk kunjungan. Tapi tidak ada harapan bahwa Obama akan meninggalkan Kuba dengan janji signifikan dari pemerintah untuk mengatasi masalah hak asasi manusia yang menjadi perhatian Washington.

Banyak warga Kuba memilih tinggal di rumah untuk penutupan jalan-jalan utama. Jalan utama di kota pantai Malecon sepi pada Ahad pagi, hanya tampak beberapa mobil, nelayan, pelari dan pelikan.

 

Baca juga: Biden: Perbuatan Israel Gerogoti Solusi Dua Negara

 

sumber : AP/Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement