REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik Polda Metro Jaya menjalin kerja sama dengan Australian Federal Police (AFP) untuk menapaki perjalanan Jessica Kumala (27) semasa tinggal di Australia. Hasil penyidikan polisi menemukan adanya rekam jejak tersangka pembunuhan Wayan Mirna Salihin melakukan percobaan bunuh diri.
Mantan kapolda Metro Jaya, Tito Karnavian, membenarkan percobaan bunuh diri yang dilakukan Jessica. Hanya saja, bagaimana detail peristiwanya, penyidik, kata dia, tidak bisa menyingkap hal tersebut. "Iya, ada catatan kriminal, di antaranya percobaan bunuh diri," ujar Tito di Mabes Polri, Jakarta, Senin (21/3).
Selain tentang percobaan bunuh diri, penyidik juga menemukan 14 rekam jejak kriminal Jessica. Namun, kata Tito, polisi belum bisa mengekspose perihal temuan itu karena ada perjanjian dengan pihak Australia.
"Terikat dalam mutual legal agrement (MLA) dengan Australia, setiap statement yang dikeluarkan Polri harus ada kesepakatan," kata Tito menjelaskan seusai dilantik menjadi kepala BNPT.
Tito bersyukur kerja sama penyidik dengan AFP membuahkan hasil yang sangat bagus. Di mana, hasil tersebut nantinya akan menjadi pegangan baru bagi penyidik untuk melengkapi berkas penyidikan. "Sekarang sudah tahap pemberkasan untuk dimajukan. Kedua, saya kira ini informasi yang sangat bagus dari Australia," katanya menerangkan.
Penyidik, kata dia, rencananya akan mengambil dokumen catatan kriminal Jessica pada 26 Maret 2016. Di dalam dokumen tersebut, terdapat 14 catatan kriminal mahasiswa alumnus Universitas Billy Blue Collage of Design.
Selain dokumen kriminal, penyidik juga akan menerima rekam catatan medis Jessica semasa hidup di Negeri Kanguru. Ternyata, anak pasangan Imelda dan Winardi Wongso ini sedang menjalani proses pemulihan psikologis. "Karena, sebetulnya yang bersangkutan (Jessica) dalam treatment psikolog," ujar Tito menambahkan.
Baca juga, Gandeng Polisi Australia, Tito: Untuk Telusuri Hubungi Jessica Mirna.