Senin 21 Mar 2016 15:03 WIB

Kemenhub Imbau PPAD tidak Demo

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Winda Destiana Putri
Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Foto: Ist
Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Sugihardjo berharap demonstrasi yang rencananya akan digelar Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) tidak perlu terjadi lantaran akan menyulitkan warga lainnya dalam beraktivitas.

"Saya belum tahu rencana demonya, ya mudah-mudahan enggak demo lah, kalau demo kan berarti menyulitkan masyarakat, saya imbau tidak perlu demo, tapi yang penting apa yang jadi aspirasinya kita carikan jalan keluar," ujarnya di Kantor Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (22/3).

PPAD sendiri telah melayangkan surat edaran mengenai aksinya dalam mendesak pemerintah untuk memberi tindakan tegas dengan pembekuan operasional perusahaan aplikasi yang menjadi perantara beroperasinya angkutan ilegal menggunakan pelat hitam seperti Grab Car, Uber Car.

Rencananya aksi akan dilangsungkan pada Selasa (22/3) dengan massa sekitar 20 ribu yang ditujukan di Gedung DPR/MPR dan Kementerian Kominfo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement