REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Penyelidikan kotak hitam pesawat FlyDubai yang jatuh di Rostov-on-Don, Sabtu (19/3) dimulai. Sejumlah pakar dari Komisi Penerbangan Antarwilayah Rusia (IAC) dan negara-negara lain mulai memeriksa kotak hitam tersebut.
Seperti dikutip dari laman CNN, Senin (21/3), sejumlah pakar dari IAC, dibantu negara lain seperti Uni Emirat Arab dan Prancis mulai memeriksa kotak hitam pesawat nahas tersebut.
Kotak hitam pesawat yang berwarna oranye terdiri dari Cockpit Voice Recorder (CVR) dan Flight Data Recorder (FDR). Salah satu bagian kotak hitam ditemukan dalam kondisi rusak cukup parah.
Tim pakar mulai membuka kotak hitam tersebut untuk mengekstrak data dan mengunduh rekaman penerbangan yang ada di dalamnya.
Seperti dikutip Sputnik, Senin, tim penyelidik juga dibantu Badan Keamanan Transportasi Nasional Amerika Serikat (AS), bersama dengan penasehat teknis dari Administrasi Penerbangan Federal (FAA), dan Boeing.
Namun, media Pemerintah Rusia melaporkan angin yang kencang dan buruknya jarak pandang menjadi penyebab jatuhnya pesawat itu.
Namun, otoritas setempat mengesampingkan terorisme sebagai sebagai penyebab kecelakaan. Komite Investigasi Rusia mengatakan, ada tiga penyebab kemungkinannya yaitu persoalan teknis, cuaca buruk, dan kesalahan manusia.
Operasi pencarian juga telah dihentikan sejak Ahad (20/3) kemarin.
Baca juga, Wanita Cantik Ini Berselfie Sebelum Jadi Korban Tewas di Pesawat FlyDubai.