Senin 21 Mar 2016 15:42 WIB

Petani Panen Padi Hasil Radiasi Nuklir

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Dwi Murdaningsih
Petani merontokkan bulir padi saat panen.
Foto: Antara/Ampelsa
Petani merontokkan bulir padi saat panen.

REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN -- Petani di Desa Karangsari, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, melakukan panen raya padi hasil radiasi nuklir yang dikembangkan badan tenaga nuklir nasional (Batan), Senin (21/3). Panen raya petani tersebut dihadiri Menteri Riset dan Teknologi Muhammad Nasir dan Kepala Batan Djarot Sulistyo Wisnubroto.

Padi yang dipanen adalah varietas Mugibat (Mutasi Unggul Iradiasi Batan). Mugibat berasal dari varietas cimelati yang diradiasi sinar Gamma untuk membentuk sebuah sifat yang melebihi indukanya. Varietas ini memiliki keunggulan batang yang kokoh sehingga tahan rebah dan sangat cocok untuk ditanam pada waktu musim hujan. Selain itu, padi Mugibat juga tahan serangan hama.

Bupati Kebumen Muhammad Yahya Fuad mengatakan, benih padi Mugibat pertama kali ditanam pada 12 Desember lalu. Menurut dia, varietas tersebut ternyata dapat membuat produksi petani meningkat. Benih Mugibat dapat menghasilkan rata-rata 11 ton gabah kering per hektare, lebih banyak dibanding benih biasa yang hanya mampu menghasilkan delapan ton per hektare.

Yahya menyebut, saat ini Kebumen menjadi salah satu daerah penyangga kebutuhan pangan di Jawa Tengah. Dalam satu tahun, Kebumen surplus 200 ribu ton gabah kering. Dia meyakini, dengan menggunakan varietas Mugibat, produksi padi akan lebih meningkat dan petani makin sejahtera.

Dalan kesempatan yang sama, Menteri Riset dan Teknologi Muhammad Nasir mengatakan pemerintah terus melakukan upaya pengembangan varietas padi. Hal ini demi menciptakan padi unggul sehingga target swasembada pangan dapat tercapai.

"Batan sekaligus berupaya memberikan sosialisasi pada masyarakat bahwa nuklir tidak selalu berdampak buruk. Pengembangan varietas padi dengan teknik mutasi radiasi adalah salah satu contoh manfaat nuklir," ucap Nasir.

Saat ini, populasi Mugibat di Kebumen baru mencapai 10 persen dari total 39 ribu hektare sawah yang ada. Nasir mengaku telah meminta Batan segera menyebar bibit-bibit Mugibat ke petani agar produksi padi nasional terus meningkat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement