REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo meminta Provinsi DKI Jakarta dapat menjadi percontohan lingkungan bersih dalam skala nasional.
"Misalnya, di setiap rumah harus ada tempat sampah, selokan harus dibersihkan dengan rutin, kemudian petugas kebersihan juga harus rajin mengangkut sampahnya," kata Tjahjo di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (20/3).
Mendagri melakukan kunjungan ke Balai Kota DKI dan bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Selain menjadi percontohan nasional untuk lingkungan yang bersih, dia juga meminta agar Ahok, sapaan akrab Basuki Tjahaja Purnama, bersedia untuk berbagi tips dan strategi dalam melakukan penertiban di kawasan-kawasan yang sering dijadikan sebagai tempat lokalisasi.
"Rencananya, kami akan undang wali kota dan gubernur se-Indonesia dalam pertemuan. Di situ, kami minta Pak Basuki serta Ibu Risma (Wali Kota Surabaya) untuk membeberkan strategi menertibkan tempat-tempat lokalisasi," ujar Tjahjo.
Terlebih, sambung dia, penertiban terhadap tempat-tempat lokalisasi itu dilakukan bukan untuk perumahan atau pusat perbelanjaan, tetapi perluasan ruang terbuka hijau (RTH). Lebih lanjut, dia mengungkapkan dalam pertemuan tersebut juga sempat dibahas mengenai persiapan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di wilayah Provinsi DKI Jakarta.
"Tadi kami sempat bahas mengenai persiapan Pilkada di DKI Jakarta, terutama soal Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik atau e-KTP. Bagaimana pendataannya, apakah pemilih sudah terdaftar semua atau belum. Seperti itu kira-kira," ungkap Tjahjo.