Senin 21 Mar 2016 20:26 WIB
Tokoh Perubahan Republika 2015

Sejumlah Petinggi Negara Hadiri Acara Tokoh Perubahan Republika 2015

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Bilal Ramadhan
  Tokoh Perubahan Republika
Foto: Republika/Yasin Habibi
Tokoh Perubahan Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penganugerahan Tokoh Perubahan Republika 2015 resmi digelar. Acara dimulai dengan tabuhan genderang dari kelompok musik Gendang Beleg yang berasal asli dari Suku Sasak, Lombok.

Sejumlah tokoh nasional hadir memenuhi undangan, diantaranya Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan dan Menteri Perindustrian Saleh Husin.

Selain itu Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pendidikan Anies Baswedan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dan Ketua DPD RI Irman Gusman.

Anugerah Tokoh Perubahan merupakan tradisi yang dilakukan Republika sejak 2005.  Mereka yang mendapat anugerah ini berasal dari berbagai kalangan. Pejabat, tokoh masyarakat, tokoh agama, sastrawan, pengusaha, peneliti, olah ragawan, pegiat LSM, dan sebagainya.

Mereka berasal dari berbagai suku, agama, pria dan wanita. Salah seorang yang menerima anugerah Tokoh Perubahan adalah Joko Widodo. Jokowi yang kini menjadi Presiden RI mendapat anugerah Tokoh Perubahan 2011 saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Pada Tokoh Perubahan Republika 2015 ini ada lima sosok terpilih. Mereka adalah pendiri dan pimpinan Pesantren Nurul Haramain TGH Hasanain Juaini, aktivis lingkungan Hotlin Ompusunggu, CEO Go-Jek Nadiem Makarim, grup musik Slank, serta Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement