REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, adanya penggunaan e-payment toll oleh empat bank BUMN dapat meningkatkan efisiensi perbankan. Sehingga, penggunaan uang elektronik ini juga bisa memberikan diskon sebesar 10 persen pada penggunanya.
"Yang kita utamakan sekarang, contoh kita melakukan e-toll ini sama-sama. Itu investasinya hanya satu, jadi costnya bisa jadi lebih murah,"ujar Rini usai launching e-payment toll sinergi dengan empat bank BUMN di Kantor PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (PT JLJ), Jasa Marga Gerbang Tol Jati Asih, Bekasi, pada Senin (21/3).
Dengan biaya yang lebih murah, Rini meyakini penggunaan e-toll ini akan lebih menguntungkan dan dapat memberikan diskon sebesar 10 persen. Ia menginginkan dengan adanya diskon, saldo kartu e-toll dapat bertambah 10 persen, misalnya dari yang Rp 100 ribu menjadi Rp 110 ribu.
"Karena itu kita bisa memberikan diskon sampai 10 persen. Nah, ke depannya ini semuanya begitu," ujarnya.
Senior Vice President Electronic Banking Bank Mandiri, Rahmat Broto Triaji mengatakan, dengan sinergi ini, pihaknya menargetkan pertumbuhan e-money naik 30 persen, dengan sales volume sekitar Rp 300 miliar sebulan.
Rahmat menjelaskan, saldo e-money tidak besar, yaitu sekitar Rp 40 ribu yang selalu diisi ulang. Pemberian diskon, kata Rahmat, bisa diberikan tergantung dengan pihak Jasa Marga.
"Itu nanti Jasa Marga yang tentukan, tarifnya kan mereka yang pegang, jadi itu nanti bagus. Misalnya dia sebulan kan Rp 500 ribu, dapat diskon 10 persen kan lumayan," ujarnya.
Menurutnya, diskon 10 persen tersebut bukan berarti penambahan saldo sebesar Rp 10 ribu. Namun, pemberian diskon 10 persen setiap penggunaan kartu.
"Jadi sekarang beli Rp 100 ribu, nanti pas belanja dipotong 10 persen. Lebih murah 10 persen, dapat diskon 10 persen. Itu konsepnya kira-kira kalau didiskon," ujarnya.