Selasa 22 Mar 2016 08:37 WIB

Memanas, Pilot Ukraina Terlibat Pembunuhan Dua Wartawan Rusia

Pilot Ukraina, Nadezhda Savchenko yang terlibat pembunuhan dua wartawan Rusia
Foto: BBC
Pilot Ukraina, Nadezhda Savchenko yang terlibat pembunuhan dua wartawan Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, DONETSK -- Hakim Rusia, Senin mengatakan bahwa pilot Ukraina Nadezhda Savchenko terlibat dalam pembunuhan dua wartawan Rusia, sebuah pernyataan yang akan menyulut hubungan antara Moskow dan Kiev yang sudah buruk.

Savchenko (34 tahun) ditangkap pemberontak pro-Moskow di Ukraina timur pada Juni 2014 saat konflik separatis di kawasan itu, dan menyerahkannya kepada Rusia, dimana ia didakwa mengarahkan tembakan mortir yang menewaskan dua wartawan Rusia. Ia mengaku tidak bersalah.

Savchenko yang di dalam negeri dianggap sebagai pahlawan, oleh stasiun televisi pemerintah Rusia dilukiskan sebagai nasionalis Ukraina yang berbahaya dengan tangan berlumuran darah warga sipil.

Amerika Serikat dan Uni Eropa menyerukan kepada Rusia untuk membebaskan Savchenko yang melakukan berbagai aksi mogok makan, untuk mempercepat sidangnya demi alasan kemanusiaan.

Hakim Leonid Stepanenko mengatakan dalam sidang di Rusia selatan bahwa Savchenko "dengan sengaja menyebabkan kematian dua orang, bertindak berdasar konspirasi dan didorong kebencian serta permusuhan".

Savchenko tidak diadili oleh juri dan kantor berita Rusia mengatakan kata-kata hakim menjadi vonis bersalah secara resmi. Pengacaranya, Mark Feygin dan Nikolai Polezov mengatakan kepada Reuters bahwa pernyataan tersebut hanya merupakan bagian dari kesimpulan dan belum menjadi vonis bersalah resmi, yang diperkirakan akan diputuskan pada Senin atau Selasa.

Mereka sejak lama menegaskan bahwa Savchenko adalah korban politisasi sidang dan akan dinyatakan bersalah. Jaksa menuntut hukuman penjara 23 tahun. Warga Ukraina yang marah melempari kedutaan besar Rusia di Kiev dengan telur, sementara warga Rusia menjaga Kedubes Ukarina di Moskow dan menuntut keadilan atas kematian dua wartawan itu.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry diperkirakan akan mengangkat kasus ini dengan Kremlin dalam kunjungannya ke Moskow pekan ini.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَسْجُدُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُوْمُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَاۤبُّ وَكَثِيْرٌ مِّنَ النَّاسِۗ وَكَثِيْرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُۗ وَمَنْ يُّهِنِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ مُّكْرِمٍۗ اِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُ ۩ۗ
Tidakkah engkau tahu bahwa siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi bersujud kepada Allah, juga matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan yang melata dan banyak di antara manusia? Tetapi banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab. Barangsiapa dihinakan Allah, tidak seorang pun yang akan memuliakannya. Sungguh, Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki.

(QS. Al-Hajj ayat 18)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement