REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Hari Air Sedunia diperingati pada hari ini (22/3) mengambil tema 'Water and Jobs'. Tema tersebut diambil karena tiga dari empat kesempatan kerja secara global bergantung pada kebutuhan air.
Guru Besar Sumber Daya Air Departemen Geofisika dan Meteorologi FMIPA Institut Pertanian Bogor Hidayat Pawitan mengungkapkan beberapa sektor kehidupan seperti budidaya pertanian, peternakan, perikanan, dan kehutanan bergantung pada air.
"Semua sektor tersebut secara global mempekerjakan sekitar satu miliar orang yang merupakan pengguna air terbesar di dunia," kata Hidayat, Selasa (22/3).
Dia menjelaskan, Direktur General UNESCO Irina Bakova mengungkapkan 2,3 miliar penduduk bumi mengalami perbaikan layanan air minum antara 1990 hingga 2010. Sayangnya, lanjut Hidayat, masih ada 700 juta orang yang tidak memiliki akses terhadap air bersih dan aman untuk kehidupan sehat.
"UN World Water Development Report 2016 mencatat dua miliar orang masih membutuhkan peningkatan sanitasi dengan gender disparitas," jelas Hidayat.
Pada saat bersamaan, kata Hidayat, kebutuhan air meningkat khususnya di kawasan ekonomi yang berkembang dengan pertanian, industri, dan kota berkembang.
Menurutnya, status sumber daya air global juga terpengaruh dengan kondisi perkembangan sumber daya air di Indonesia dengan 80 persen untuk kebutuhan banyak sektor.
Hidayat menyatakan perkembangan tersebut menimbulkan tantangan baru dalam menyeimbangkan kebutuhan air di berbagai sektor kehidupan masyarakat. Sementara itu, ia menilai bebrbagai sektor telah mengorbankan daya dukung dan kesehatan lingkungan.