Selasa 22 Mar 2016 12:44 WIB

Sopir Taksi Demo, Jalan Gatot Subroto Lumpuh

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Andi Nur Aminah
  Sopir taksi melakukan sweeping sopir taksi lain untuk mengajak demo di tol dalam kota, Jakarta, Selasa (22/3). (Republika/Yasin Habibi)
Sopir taksi melakukan sweeping sopir taksi lain untuk mengajak demo di tol dalam kota, Jakarta, Selasa (22/3). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi unjuk rasa yang digelar ribuan sopir taksi di depan Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (22/3), menyebabkan arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, menjadi tersendat. Kemacetan pun tampak mengular sepanjang empat kilometer lebih di jalan tersebut.

Berdasarkan pantauan, ribuan sopir taksi dari berbagai perusahaan mulai menduduki area depan gedung parlemen sejak pagi. Para sopir itu memarkirkan mobil taksi mereka di sepanjang jalan raya, sehingga menghambat akses lalu lintas dari arah Kuningan menuju Slipi. Polisi pun terpaksa membiarkan para pengguna jalan memakai jalur busway untuk mengurangi dampak kemacetan.

Selain berkumpul di dekat Kompleks Parlemen, sejumlah sopir juga turun ke jalan untuk melakukan sweeping terhadap taksi-taksi yang masih terus beroperasi mengantarkan penumpang pada hari ini. Bahkan, para demonstran itu melakukan sweeping hingga masuk ke jalan tol dalam kota. Mereka memaksa sopir yang kedapatan beroperasi untuk ikut serta dalam aksi unjuk rasa.

Beberapa sopir juga merusak poster reklame aplikasi Grab yang terpampang di halte dekat Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Jalan Gatot Subroto. "Tutup segera transportasi ilegal berbasis aplikasi! Ganti Menkominfo Rudiantara!" teriak salah seorang pengunjuk rasa.

Ribuan sopir angkutan umum menggelar unjuk rasa menolak jasa layanan transportasi dalam jaringan (daring) pelat hitam yang pamornya kian naik belakangan ini. Para sopir itu menganggap keberadaan layanan tersebut sebagai ancaman yang dapat menggerus ladang usaha mereka.

Aksi unjuk rasa kali ini diinisiasi oleh Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) dan Forum Masyarakat Penyelenggara Angkutan Umum (FK MPAU). Unjuk rasa mulai dilakukan pada Selasa (22/3) pagi pukul 07.00 WIB yang tersebar di beberapa titik di wilayah Jakarta.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement