Selasa 22 Mar 2016 14:09 WIB

Ini Jawaban Manajemen Blue Bird Soal Kericuhan Sopir Taksi

Sejumlah pengemudi angkutan umum menghentikan taksi yang beroperasi saat melakukan unjuk rasa di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (22/3).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Sejumlah pengemudi angkutan umum menghentikan taksi yang beroperasi saat melakukan unjuk rasa di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demo taksi di Jakarta berakhir ricuh. Tak sedikit pihak menyalahkan Blue Bird karena pelaku kericuhan yang memakai seragam biru. 

Manajemen Blue Bird menyesalkan aksi unjuk rasa hari ini yang diwarnai dengan tindakan anarkistis oleh sejumlah peserta unjuk rasa.

Manajemen akan melakukan tindakan tegas kepada pengemudi Blue Bird yang terbukti melakukan aksi anarkistis.

"Jika netizen memiliki bukti (foto/video) keterlibatan pengemudi kami, mohon laporkan via socmed/e-mail ke customercare@bluebirdgroup.com," tulis manajemen Blue Bird melalui akun Twitter resmi.

Bukti ini kami perlukan karena yang menggunakan seragam biru tidak hanya Blue Bird. Manajemen Blue Bird mengimbau kepada para peserta unjuk rasa untuk menyampaikan aspirasinya secara santun dan tidak merugikan semua pihak.

"Kerugian yang disebabkan diturunkannya penumpang secara paksa juga dapat dilaporkan kepada kami," tulisnya.

Baca juga, Dampak Demo Taksi, Remaja Putri Pingsan dan Anak Kecil Muntah-Muntah.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement