Selasa 22 Mar 2016 14:14 WIB

Pedagang Khawatir Besaran Pajak Saat Sensus Ekonomi

Rep: Christiyaningsih/ Red: Nur Aini
Pegawai BPS melepas rangkaian balon saat Apel Siaga Sensus Ekonomi 2016 di kantor BPS, Jakarta, Jumat (18/3). (Republika/ Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pegawai BPS melepas rangkaian balon saat Apel Siaga Sensus Ekonomi 2016 di kantor BPS, Jakarta, Jumat (18/3). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Digelarnya sensus ekonomi pada Mei mendatang ternyata menimbulkan sejumlah kekhawatiran di kalangan pedagang kecil. Pedagang kelontong di Tunjungtirto Singosari Kabupaten Malang, Umi Qoidah, adalah salah satunya. Wanita yang sudah empat tahun menjual sembako dan pulsa ini mengaku tidak nyaman jika harus membeberkan pendapatannya kepada petugas sensus.

Selain kehawatiran terhadap pajak, ia  juga tidak mempunyai catatan teratur mengenai transaksi di warungnya. Dari usaha yang dijalankan, ia mampu meraup omset sekitar Rp 15 juta per bulan. Akan tetapi ia tak pernah menghitung berapa pendapatan bersih yang didapat. "Asal perlu uang saya ambil dari hasil jualan, jadi kalau ditanya jumlah keuntungan saya tidak bisa memberikan angka yang valid," katanya saat ditemui Republika.co.id, Selasa (22/3).

Dalam enam pekan ke depan Badan Pusat Statistik (BPS) akan menggelar Sensus Ekonomi (SE) 2016. Pendataan sensus yang digelar tiap sepuluh tahun sekali ini dilangsungkan dari 1-31 Mei 2016. Pencacahan ini mencakup seluruh usaha/perusahaan nonpertanian baik yang menempati lokasi tetap maupun tidak tetap.

Sebelumnya Kepala BPS Suryamin mengatakan pelaksanaan SE 2016 berbeda dengan sensus yang lain. Karena, tingkat sensitivitas dari para pebisnis untuk memberikan informasi yang benar berkaitan dengan ekonomi masyarakat.

"Oleh karenanya perlu ada pendekatan dari sisi establishment pebisnis dan juga sisi trusthold," kata Suryamin. BPS, sesuai amanah undang-undang, menjamin kerahasiaan data yang disampaikan oleh para pelaku usaha dalam SE 2016.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement