Rabu 23 Mar 2016 07:45 WIB

Waspada Flu Burung, Menkes Minta Masyarakat Kenali Gejala Flu Burung

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Bilal Ramadhan
Penindakan dan pencegahan flu burung (ilustrasi)
Foto: Antara
Penindakan dan pencegahan flu burung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek memperingatkan masyarkat untuk terus mewaspadai virus flu burung. Dia juga meminta masyarakat untuk mengenali gejala flu ini sebelum terlambat.

Nila mengatakan, sejaun ini melalui penyuluhan petugas kesehatan, masyarakat selalu diingatkan kembali gejala Flu Burung . Adapun gejala tersebut seperti demam atau panas tinggi, batuk dan sakit tenggorokan.

“Jika ada gejala tersebut masyarakat diminta segera berobat ke Puskesmas,” ujar Nila melalui keterangan rilisnya kepada Republika.co.id, Selasa (23/3).

Menurut Nila, gejala flu burung yang perlu diwaspadai adalah demam yang lebih dari 38 derajat celsius. Selain itu, mengalami gejala batuk, sakit tenggorokan dan pilek. Gejala lainnya yakni yang mempunyai faktor risiko seperti kontak dengan unggas sakit atau mati, mengolah unggas dan produk unggas (telur), dan kontak dengan kotoran unggas.

Untuk mengetahui penyebab kematian unggas di Cilandak, Nila menjelaskan, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTLK) Kemenkes telah mengambil sampel di empat titik. Sampel yang diambil berupa air buangan dan swab bekas kandang dan hasilnya yang akan diketahui dalam dua hari ini.

Sementara itu, Dinas Kesehatan juga telah menyemprotkan desinfektan di lokasi kandang dan pemusnahan unggas. Berkenaan tentang keberhasilan pengendalian Flu Burung, Nila berpendapat, ini sangat ditentukan oleh peran dan dukungan seluruh masyarakat. Hal ini terutama dalam tindakan pencegahan virus flu burungnya.

Agar bisa mencegah penyebaran virus ini, Nila menyatakan, masyarakat jelas harus menghindari kontak dengan unggas sakit atau mati mendadak. Di samping itu, perlu menjaga kebersihan diri dan lingkungan dengan berperilaku hidup bersih dan sehat.

Nila juga menambahkan, Kemenkes telah melakukan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Kemudian menyiagakan Rumah Sakit (RS)  khusus rujukan Flu Burung dan RS Rujukan Regional. Sementara obat Oseltamifir juga telah siap sebagai buffer stock.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement