REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polemik keberadaan kantor Teman Ahok di Komplek Graha Pejaten, Jakarta Selatan, yang menggunakan aset milik negara kembali memanas. Hal ini ditambah ramai oleh pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyatakan bahwa Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto juga menyewa kantor di kawasan tersebut.
Ketua Pengurus Daerah (PD) Tunas Indonesia Raya (Tidar) DKI Jakarta Yudha Permana, merasa aneh dengan penyataan Ahok tersebut. Menurut dia, mungkin pernyataan tersebut bisa menjadi bukti bahwa semuanya sudah diset dari awal. "Aneh sekali pengalihan isunya ke Prabowo. Saya sih ketawa sajalah melihat mereka, panik sekali sepertinya," kata Yudha baru-baru ini.
(Baca Juga: Tidar Tantang Teman Ahok 'Buka-bukaan' Soal Markasnya)
Menurut dia, ini juga menjadi bukti bahwa Ahok sudah mengenal Teman Ahok atau mungkin ikut mempersiapkannya. Yudha menjelaskan, apa yang dilakukan Prabowo dengan menyewa kantor di Graha Pejaten itu tidak salah. Pasalnya, Prabowo memang menyewa tempat untuk bisnis.
"Kalau bisa dibilang bedalah apa yang dilakukan Prabowo sama Ahok. Prabowo itu bukan pejabat publik. Prabowo itu berbisnis, sewa secara profesional, salahnya di mana?," kata dia.
Sementara itu, menurut dia, Teman Ahok menyewa tempat tersebut untuk kepentingan politik praktis Ahok. "Tapi kalau Teman Ahok kan itu beda, mereka itu kan motor politiknya Ahok di Pilgub DKI. Nah, jadi bisa dikatakan seperti memanfaatkan aset pemerintahan untuk kepentingan politik incumbent," jelasnya.