Rabu 23 Mar 2016 11:35 WIB

Buntut Ledakan Belgia, Pelatih Wales Berharap Piala Eropa tak Terganggu

Rep: Kiki Sakinah/ Red: M Akbar
Chris Coleman
Foto: Reuters/Marko Djurica
Chris Coleman

REPUBLIKA.CO.ID, WALES -- Ledakan bom bunuh diri yang mengguncang beberapa tempat, termasuk bandara di Belgia telah menimbulkan kekhawatiran. Apalagi menjelang perhelatan Piala Eropa yang bakal digelar pada 10 Juni hingga 10 Juli mendatang di Prancis.

Meski kekhawatiran meningkat, namun pelatih tim nasional Wales, Chris Coleman, menekankan agar ajang empat tahunan seak bola Eropa itu harus dilanjutkan sesuai rencana.

Coleman menggambarkan insiden kemarin Selasa (22/3) itu sebagai tindakan yang sangat jahat. Menurutnya, dalang di balik serangan itu seharusnya tidak dibiarkan untuk menang.

"Itu yang semua orang inginkan. Ini adalah yang orang inginkan dan kami harus memastikan itu terjadi," kata Coleman, dilansir dari BBC, Rabu (23/3).

Akibat insiden tersebut, setidaknya lebih dari 30 orang dinyatakan tewas di bandara Brussel dan stasiun Metro yang  terletak di ibukota Belgia tersebut. (Baca: Ini Dia Gambar Diduga Tersangka Teror Brusssels)

Pelatih berusia 45 tahun ini berharap pelaksanaan Piala Eropa nanti akan berlangsung dengan aman. Ia yakin, badan sepak bola Eropa atau UEFA akan melakukan penanganan yang terbaik untuk menjaga keamanan semua orang.

Namun, mantan pelatih Fulham dan Coventry City ini menambahkan, ada begitu banyak pengamanan bisa dilakukan jika seseorang berjalan ke kerumunan dan hendak meledakkan dirinya.

"Selalu akan ada keraguan  keraguan di benak setiap orang. Anda berharap dan berdoa segalanya berjalan baik," ujar pria yang melatih timnas Wales sejak 2012 ini.

"Kita semua harus pergi ke sana dan mencoba untuk menikmati turnamen, mencoba menghibur semua orang yang pergi ke sana sebaik mungkin," lanjutnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement