Rabu 23 Mar 2016 11:57 WIB

Transportasi Online Buat Masyarakat Lebih Diuntungkan

Rep: Puti Almas/ Red: Karta Raharja Ucu
Pengemudi ojek online menjadi korban tindakan anarkis sopir taksi di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (22/3). (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pengemudi ojek online menjadi korban tindakan anarkis sopir taksi di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (22/3). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat transportasi dari Universitas Indonesia, Alviansyah mengatakan sebelum adanya layanan transportasi berbasis daring, masyarakat merasa kesusahan karena harus menanggung biaya yang cukup besar dari angkutan konvensional. Hal ini karena tarif yang berlaku untuk layanan taksi reguler tersebut relatif lebih mahal.

"Saya khawatir tarif untuk layanan reguler ini cukup overpriced dan sebaliknya, yang berbasis online underpriced. Jadi, masyarakat sebagai pengguna transportasi merasa lebih diuntungkan," ujar Alviansyah kepada Republika.co.id, Rabu (23/3).

Alviansyah mengatakan situasi yang menimbulkan polemik semacam ini harus segera diatasi pemerintah. Menurut dia, peninjauan kembali terhadap sarana transportasi umum harus dilakukan agar pelayanan angkutan untuk publik dapat maksimal.

"Kondisi semacam ini merupakan indikator kegagalan pemerintah menyediakan layanan angkutan publik yang baik dan benar. Sudah lebih dari empat dekade sektor ini ditinggalkan, padahal ini kewajiban," jelas Alviansyah.

Ia menjelaskan seharusnya masyarakat bisa mendapatkan layanan angkutan publik yang baik, tanpa perlu mengeluarkan biaya mahal. Selama puluhan tahun, banyak orang yang harus menanggung berbagai layanan publik dengan harga tidak terjangkau.

"Saya mempunyai kesan masyarakat harus membayar overpriced untuk berbagai layanan publik selain transportasi, seperti listrik, Bahan Bakar Minyak (BBM), dan lainnya yang berlangsung selama puluhan tahun," jelas Alviansyah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement