REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan harapannya pada Amerika Serikat untuk terus mendukung Israel di PBB. Ia menginginkan AS untuk menentang setiap resolusi PBB yang mendukung Palestina dan menyudutkan Israel.
Hal itu disampaikan Netanyahu saat berbicara di konferensi tahunan kelompok lobi Israel, American Israel Public Affairs Committee (AIPAC) Netanyahu, Selasa (22/3),
"Sebuah resolusi Dewan Keamanan untuk menekan Israel akan lebih menguatkan posisi Palestina dan dengan demikian dapat benar-benar membunuh peluang berdamaia selama bertahun-tahun," kata Netanyahu.
Untuk itu Netanyahu mengatakan ia berharap AS akan mempertahankan posisi lamanya untuk menolak resolusi PBB terkait hal tersebut. Netanyahu mengklaimi siap untuk segera memulai kembali pembicaraan demi tercapainya solusi dua negara. Sedangkan Presiden Palestina Mahmoud Abbas menurutnya tak siap.
"Saya bersedia memulai negosiasi segera, tanpa syarat. Kapan saja, di mana saja," ujar Netanyahu.
Otoritas Palestina belum menanggapi klaim Netanyahu tersebut. Sementara itu, dalam pidatonya di AIPAC pada Ahad (20/3) Wakil Presiden Joe Biden menyerukan Netanyahu untuk komitmen dengan solusi dua negara. Ia juga mengatakan perluasan permukiman melemahkan prospek untuk perdamaian.
"Proses perluasan permukiman yang terus menerus dan sistematis dari pemerintah Israel, mengesahkan pos-pos, merebut tanah, dalam pandangan saya menggrogoti prospek solusi dua negara," ujar Biden dalam sebuah pidato untuk kelompok American Israel Public Affairs Committee (AIPAC).
Baca juga, Biden: Perbuatan Israel Gerogoti Solusi Dua Negara.