REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pengelola Zakat, Infaq dan Sedekah (BPZIS) Mandiri, Tedi Nurhikmat, meminta sesama lembaga wakaf dan zakat agar bersinergi tanpa harus bergantung kepada lembaga besar, karena jika hal itu dapat dilakukan ke depan dapat memakmurkan negeri.
"Jika sesama lembaga wakaf dapat bersinergi, ke depan akan menghasilkan surplus wakaf. Tentu saja upaya wakaf dengan cara itu akan memakmurkan negeri," ugnkap Tedi Nurhikmat di sela-sela Seminar Wakaf Nasional di Jakarta, Rabu (23/3).
Dalam seminar yang mengusung tema Menggali Potensi Wakaf Untuk Kesejahteraan Masyarakat pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN di Gedung Mandiri Club, Jakarta, Tedi mengatakan, lembaga wakaf seperti Nadzir Wakaf Indonesia diharapkan dapat memberi manfaat bagi umat.
Seminar yang diikuti ratusan peserta dari berbagai lembaga amil zakat, lembaga wakaf dan lembaga swadaya masyarakat itu menghadirkan Dr. Muhajir (Kementerian Agama) sebagai kaynote speech, Dr. Amalia Fauziah, Noor Aziz (Lembaga Nazir Wakaf) dan Dr. Zainulbahar Noor (Bank Wakaf Indonesia) sebagai narasumber.
Dalam acara itu dibahas potensi wakaf era Masyarakat Ekonomi ASEAN dan langkah strategis optimalisasi wakaf di Indonesia. ''Tujuan dari seminar tersebut adalah menggali potensi wakaf untuk kesejahteraan masyarakat di era masyarakat ekonomi ASEAN," ungkap Tedi Nurhikmat.
Pada acara tersebut juga dilakukan peluncuran surat izin pengelolaan wakaf untuk BPZIS Mandiri/Yayasan Mandiri Amal Insani yang diterima ketua umum BPZIS Mandiri, Tedi Nurhikmat.