REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Seiring meningkatnya intensitas hujan, ancaman petir di DIY pun semakin tinggi. Koordinator Stasiun Klimatologi dan Radar Cuaca BMKG DIY, Joko Budiyono menuturkan, daerah dengan potensi petir tertinggi di DIY adalah Pemkab Sleman, terutama kawasan Lereng Merapi di bagian utara.
"Karena sekarang pertumbuhan awan cumolonimbus mulai tinggi. Ditambah awannya rendah di bawah 2.000 meter," kata Joko, Rabu (23/3). Ia menyampaikan, potensi petir tinggi ini akan berlangsung selama tiga hari ke depan. Bahkan diperkirakan akan terus terjadi sampai April.
Guna menghindari bahaya petir, Joko mengimbau agar masyarakat menghindari aktivitas di ruang lapang terbuka saat terjadi hujan. Di antaranya lapangan, jalan, dan pesawahan. Ia juga menuturkan, kondisi cuaca ini berpotensi mengganggu kegiatan penerbangan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Julisetiono Dwi Wasito mengatakan, fenomena petir yang terjadi pada pekan ini mengakibatkan korban. "Ini laporan kejadian petir hari Senin (21/3) kemarin, ada dua orang yang tersambar," kata Juli. Mereka adalah Sri Rejeki (29 tahun) dan Sanio (50).
Juli menjelaskan, kronologi kejadian dimulai saat korban sedang berkebun di Kebonan, Kalitirto, Berbah. Saat hujan terjadi, keduanya menepi mendekati sepeda. Secara tiba-tiba mereka tersambar petir pada pukul 14.00. "Setelah kejadian korban langsung di antarkan ke RSI Jalan Solo oleh warga setempat," kata Juli.
Saat ini, Sanio telah diperbolehkan pulang. Sementara Sri baru sadar dan disarankan menjalani rawat inap di rumah sakit. Korban sendiri tidak mengalami luka fisik akibat kejadian tersebut.
Sementara itu, Kepala Humas PT Angkasa Pura II Yogyakarta, Edwin Wibowo menuturkan, akibat cuaca buruk, hari ini Bandara Adisutjipto sempat ditutup kurang lebih satu jam. "Karena intensitas hujan sangat tinggi bandara kami tutup dari 14.05. Landasannya memang tidak tergenang," ujarnya.
Akibat penutupan tersebut delapan pesawat mengalani keterlambatan terbang (delay). Kebanyakan di antaranya merupakan tujuan Jakarta. Sementara pesawat yang hendak landas harus holding. Namun begitu, sekitar pukul 15.00 aktivitas penerbangan di Bandara Adisutjipto sudah dibuka kembali.