Rabu 23 Mar 2016 17:28 WIB

Heboh Serangan Belgia, di Mana Kalian Saat Serangan Turki?

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Teguh Firmansyah
Polisi menetapkan perimeter keamanan di dekat stasiun metro Maelbeek, di Brussels, Belgia, Selasa (22/3).
Foto: AFP / EMMANUEL Dunand
Polisi menetapkan perimeter keamanan di dekat stasiun metro Maelbeek, di Brussels, Belgia, Selasa (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Eropa kembali terguncang oleh serangan teroris. Di media sosial, Facebook melakukan pengecekan keselamatan, tanda pagar di Twitter dan kartun yang ramai-ramai disebarkan.

Dalam kehidupan nyata, bendera Belgia dikibarkan di hampir semua monumen nasional negara-negara tetangga Eropa. Wali Kkota Paris melalui Twitter-nya mengatakan, Menara Eiffel akan diterangi dengan warna bendera Belgia.

Downing Street, rumah dinas Perdana Menteri David Cameron, mengibarkan bendera Belgia. Sementara, BBC melaporkan, kata "Brussels" dalam berbagai bahasa mendominasi trending topic atau topik terhangat Twitter di seluruh dunia.

Penyebaran kartun menunjukkan Prancis mengungkapkan solidaritas dengan Belgia. Lantas, di mana kartun bagi mereka yang meninggal akibat terorisme di Turki? Mengapa Downing Street tidak menaikkan bendera Turki setelah kekejaman di Ankara?

Hal itu diberitakan media Inggris the Independent dalam laporannya. "Downing Street raises the Belgian flag and we tweet for Brussels - but where was this sympathy after Ankara?" tulis Independent dalam laporannya.

Pekan lalu, tiga orang tewas dan 36 terluka. Pada Februari, 28 orang meninggal dan 60 terluka. Pada Januari, dua serangan menewaskan 18 orang dan melukai 53 lainnya. Sementara pada 2015, serangan menyebabkan 141 tewas dan lebih dari 900 orang terluka.

Baca juga, Ada Ledakan di Bandara Brussels.

Beratnya serangan teror tidak boleh diukur dalam ukuran jumlah korban tewas dan terluka. Namun, angka menjadi saksi nyata. Ada lebih banyak nyawa yang hilang di Turki, sementara Eropa tetap membisu.

sumber : Independent
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement