Rabu 23 Mar 2016 18:09 WIB

Jogja International Batik Biennale Digelar Oktober Mendatang

Rep: Neni Ridarireni/ Red: Hazliansyah
Batik dengan pewarna alami dari pohon bakau
Foto: nfitriah.blogspot.co.id
Batik dengan pewarna alami dari pohon bakau

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Jogja International Batik Biennale yang pertama siap digelar pada bulam Oktober mendatang. Hal ini sekaligus meneguhkan Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia.

"Oleh karena itu kemasan kegiatannya tidak hanya Biennale saja, melainkan ada workshop yang pesertanya juga ada dari luar negeri serta kegiatan lainnya yang menandai bahwa Yogyakarta cocok sebagai Kota Batik Dunia," ujar Umar Priyono, Kepala Dinas Kebudayaan DIY usai mendampingi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X melakukan audiensi dengan Panitia Jogja International Batik Biennale di Gedhong Wilis Kepatihan Yogyakarta, Rabu (23/3).

Aki Adishakti, Ketua Organizing Commitee Jogja Internasional Batik Bionale mengatakan, kegiatan ini konsekuensi dari diperolehnya Yogyakarta sebagai kota batik dunia.

"Dengan kegiatan ini kami ingin lebih membudayakan batik di Indonesia dan terkenal di luar negeri. Selain batik yang dikenal, Yogyakarta juga ikut dikenal sampai keluar negeri," kata dia.

Puncak acara yang digelar pada 12-16 Oktober di Jogja Expo Center diantaranya simposium, pameran koleksi batik, kompetisi batik,  fashion dan karnaval di Malioboro serta diakhiri gala dinners di Candi Boko.

Namun sebelumnya juga sudah ada kegiatan seperti workshop internasional tentang batik yang pesertanya dari Afrika, Thailand, Indonesia, Malaysia.

"Peserta simposium ditargetkan sekitar 600 orang dan sepertiganya berasal dari luar negeri. Kami juga mengundang desainer dari luar negeri untuk bisa berkolaborasi dengan desainer batik dari Indonesia menciptakan fashion," kata Pecinta Batik ini .

Pada kesempatan ini, kata Aki, juga akan angkat Imogiri sebagai museum hidup batik dan museum batik yang ramah lingkungan. Di sini sudah banyak pembatik yang menggunakan pewarna alam.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement